Sydney (ANTARA News) - Bank sentral Australia pada Selasa mempertahankan suku bunga utamanya di tingkat terendah 2,5 persen, sebuah langkah yang diharapkan secara luas empat hari menjelang pemilihan umum nasional.

Pada bulan lalu, bank sentral Australia, The Reserve Bank of Australia (RBA), memangkas suku bunganya ke tingkat terendah sejak bank didirikan pada 1959, menggarisbawahi kekhawatiran perlambatan karena "booming" pertambangan selama satu dekade negara itu melambat.

Pada Selasa Gubernur RBA Glenn Stevens mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Pada pertemuan hari ini, dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 2,5 persen."

"Pelonggaran dalam kebijakan moneter sejak akhir 2011 telah mendorong tujuan sensitif pengeluaran dan nilai aset, serta pengaruhnya lebih lanjut dapat diharapkan dari waktu ke waktu, termasuk penurunan suku yang terlihat selama beberapa bulan terakhir."

Bank telah mengurangi tingkat suku bunga acuan "official cash rate" (OCR) sebesar 225 basis poin sejak November 2011 untuk memacu pertumbuhan ekonomi karena bergulat dengan pendinginan dalam investasi di penggerak ledakan tambang Asia itu.

Ekonomi telah menjadi fokus utama kampanye untuk pemilu pada Sabtu (7/9), dimana jajak pendapat menunjukkan Perdana Menteri Kevin Rudd dari Partai Buruh berhaluan kiri-tengah akan kalah dari pemimpin oposisi konservatif Tony Abbott.

RBA, yang telah menurunkan suku bunga 25 basis poin dua kali pada 2013 -- pada Mei dan Agustus -- mengatakan akan terus mengkaji prospek dan menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dalam permintaan dan hasil inflasi yang konsisten dengan targetnya.

Dolar Australia naik menjadi 90,12 sen AS segera setelah pengumuman, dari 89,84 sen AS beberapa saat sebelumnya -- dan berada di sekitar 90,35 sen AS pada akhir perdagangan sore.

Bank mengatakan meskipun mata uang lokal tetap pada tingkat tinggi, namun telah terdepresiasi sekitar 15 persen sejak April, dan itu mungkin dapat jatuh lebih jauh, yang akan membantu untuk menumbuhkan "rebalancing" pertumbuhan ekonomi .

Ia menambahkan bahwa perekonomian telah tumbuh sedikit di bawah tren selama tahun lalu dan ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu dekat karena penyesuain investasi pertambangan ke tingkat yang lebih rendah.

Di sisi global, bank mengatakan informasi terakhir konsisten dengan pertumbuhan yang sedang berjalan sedikit di bawah rata-rata tahun ini, dengan "prospek wajar untuk kenaikan pada tahun depan".

Pendekatan "menunggu dan melihat" bank sentral secara luas telah diperkirakan, tetapi analis mengatakan suku bunga kemungkinan besar akan tetap rendah untuk beberapa waktu, dengan penurunan selanjutnya,mungkin sebelum Januari.

"Kami perkirakan satu lagi pemotongan suku bunga utama (OCR) sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun dan diperkirakan bahwa suku bunga akan tetap bertahan pada 2014," kata ekonom Capital Economics Daniel Martin.

"Konsensus untuk tingkat suku bunga hingga akhir 2013 dan 2014 sebesar 2,5 persen."

Angka PDB Australia untuk kuartal April-Juni akan dirilis pada Rabu (4/9), dengan harapan pertumbuhan moderat.

"Kontribusi ekspor bersih terhadap PDB pada kuartal Juni secara efektif adalah nol, dan kemudian Anda mendapat pengeluaran pemerintah, yang benar-benar akan mengurangi pertumbuhan PDB -- itu menunjukkan hasil yang sangat moderat dalam hal ekonomi untuk kuartal tersebut," kata kepala ekonom CommSec Craig James.

"Ini menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya selama ini, kita bisa melihat ekonomi AS tumbuh pada tingkat lebih cepat dari Australia, yang hanya agak mengagumkan," demikian AFP melaporkan.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013