BI perlu melakukan reposisi perannya sehingga kebijakannya diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tetap menjaga stabilitas rupiah,"
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia selaku otoritas moneter perlu mereposisi peran dalam pengambilan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kata calon Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI.

"BI perlu melakukan reposisi perannya sehingga kebijakannya diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tetap menjaga stabilitas rupiah," ujar Mirza di Jakarta, Selasa.

Mirza menuturkan, peran bank sentral seperti itu merupakan posisi kerja seperti yang dilakukan bank sentral Inggris (Bank of England) maupun bank sentral Eropa (European Central Bank).

"Meski perundang-undangan mereka secara jelas meminta bank sentral untuk konsentrasi menjaga stabilitas harga," lanjutnya.

Oleh karena itu, menurut Mirza, program utama yang harus dilakukan BI adalah mengeluarkan kebijakan moneter yang kredibel dan ramah lingkungan.

"Perlu juga reposisi peran Kantor BI di daerah sebagai koordinator pengendali inflasi. Inflasi yang rendah sangat berkorelasi pada pertumbuhan ekonomi," ujar Mirza.

Ia menambahkan, BI tidak harus selalu fokus pada menekan laju pergerakan rupiah namun yang penting bagi BI yakni untuk menjaga koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Inflasi di Indonesia ini bukan merupakan fenomena moneter melainkan diakibatkan supply side. Inflasi sekarang ini gangguan terbesarnya ada pada harga pangan dan `administered price`," kata Mirza.

Komisi XI DPR pada Selasa menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap dua calon Deputi Gubernur Senior BI yang diajukan presiden yakni Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara dan Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan.
(C005/S004)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013