Urumqi (ANTARA) - Badan konsultatif pemerintahan provinsi Xinjiang menolak tuduhan diskriminasi terhadap etnis minoritas di salah satu provinsi China itu.

"Kami mengecam keras campur tangan dalam urusan dalam negeri China, pencemaran nama baik dan tuduhan tidak berdasar terhadap berbagai kelompok etnis," kata Nuerlan Abdumanjin dalam pembukaan pertemuan tahunan "Dua Sesi" Komite Regional Xinjiang Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China ke-13 di Balai Rakyat Xinjiang, Urumqi, Xinjiang, China, pada Senin.

Nuerlan adalah ketua Komite Regional Xinjiang Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China, yang berfungsi sebagai badan konsultatif pemerintah provinsi di bawah Partai Komunis China.

Xinjiang adalah provinsi beretnis minoritas cukup besar. Berdasarkan sensus Oktober 2020, penduduk Xinjiang mencapai 25,85 juta jiwa dengan suku mayoritas Han mencapai 42,4 persen, sedangkan etnis-etnis Uighur, Kazakh dan etnis lain mencapai 57,76 persen. Dari jumlah itu, etnis Uighur mencapai 44,96 persen.

"Kami mengambil sikap jelas terhadap serangan Amerika Serikat dan Barat yang merendahkan Xinjiang dan memberikan sanksi yang tidak masuk akal kepada perusahaan-perusahan yang terkait Xinjiang. Sikap ini demi menjaga kepentingan nasional China," tambah Nuerlan.

Baca juga: Badan konsultatif Xinjiang ingin nilai Islam dapat kontekstual

Menurut Nuerlan, untuk melawan tuduhan tersebut, pemerintah Xinjiang pada 2024 akan menunjukkan keterbukaan di Xinjiang.

"Pembangunan adalah kuncinya, kami fokus membangun area inti dari Inisiatif Sabuk dan Jalan, membangun sistem industri modern, meningkatkan kualitas dan efisiensi jasa keuangan, dan terus mengupayakan pembangunan berkualitas tinggi," papar Nuerlan.

Deputi bidang Perdagangan PKC provinsi Xinjiang Li Xuan mengatakan daerah itu tetap terbuka untuk pengunjung termasuk dari luar negeri.

"Tahun lalu, kami mengadakan banyak acara internasional di Xinjiang. Ada festival tari, konferensi internasional, pertunjukkan tari dan lagu dan lainnya. Kami menyambut seluruh dunia terutama dari Asia dan Eropa ke Xinjiang," kata Li Xuan.

Xinjiang menggelar pertemuan tahunan "Dua Sesi" Komite Regional Xinjiang Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China ke-13 mulai Senin dan Kongres Rakyat Daerah Otonom Uighur Xinjiang ke-14 pada  Selasa ini.

"Dua sesi" lokal adalah pertemuan tahunan para penasihat politik dan anggota parlemen tingkat provinsi yang membahas rencana pembangunan ekonomi dan sosial setempat pada tahun mendatang.

Baca juga: Lini produksi sepeda motor di Xinjiang resmi beroperasi

Kali ini untuk pertama kalinya mengundang diplomat Pakistan, Iran, Mongolia dan media baik dari China, Hong Kong maupun luar negeri.

Xinjiang adalah wilayah otonomi di barat daya China yang menjadi rumah bagi sekitar 10 juta etnis Uighur dan etnis minoritas lainnya.

Pemerintah China menyebut Xinjiang nihil insiden kekerasan teroris selama hampir tujuh tahun berturut-turut dan wisatawan memandangnya sebagai tujuan wisata yang aman.

Sebelumnya, provinsi Xinjiang punya catatan sebagai wilayah sasaran separatisme dan radikalisme.

China akan menerapkan 30 langkah baru untuk menjaga HAM yang mencakup bidang kesejahteraan masyarakat, perlindungan hukum, kerja sama internasional dan upaya-upaya lain yang terkait dengan mekanisme hak asasi manusia PBB.

Baca juga: Wakil internasional dan media diundang hadiri "Dua Sesi" di Xinjiang

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024