Jumlah penerima bantuan pangan 2024 ini sebanyak 154.127 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 12 kecamatan.
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menyalurkan bantuan pangan beras cadangan pemerintah (BCP) bagi ribuan warga di Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka menjaga inflasi dampak El Nino.

"Jumlah penerima bantuan pangan 2024 ini sebanyak 154.127 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 12 kecamatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB Ismed Erlando saat acara pelepasan bantuan di Praya, Selasa.

Ia mengatakan jumlah penerima bantuan beras cadangan pemerintah di 2024 ini lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penerima bantuan beras pemerintah 2023 yang mencari 149.520 orang. Sehingga jumlah beras yang disalurkan pada tahap pertama 2024 ini sebanyak 1.541.270 kilogram atau 1.541 ton. Sedangkan untuk jumlah beras yang disalurkan pada 2023 sebanyak 1.495.220 kilogram atau 1.495 ton.

"Masing-masing penerima bantuan diberikan 10 kilogram per bulan," katanya pula.

Dia menyebutkan untuk penyaluran tahap I akan dijadwalkan pada bulan Januari, Februari dan Maret 2024, dan penyaluran tahap II akan dijadwalkan pada bulan April, Mei dan Juni 2024. Masing-masing penerima bantuan pangan (PBP) akan mendapatkan beras yang jumlahnya sama seperti tahun 2023, yaitu sebanyak 10 kilogram per bulan.

"Atau bantuan ini diberikan selama 6 bulan alokasi penyaluran sebanyak 60 kilogram dan gratis tanpa bayar," katanya lagi.

Penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat internal tentang perpanjangan penyaluran bantuan pangan pada tanggal 6 November 2023.

"Presiden menugaskan kembali kepada Badan Pangan Nasional dan BULOG untuk menyalurkan beras bantuan pangan di 2024," kata dia pula.

Bupati Lombok Tengah H Lalu Fathul Bahri mengatakan bantuan pangan ini diberikan untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan. Selain itu, untuk menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok terutama beras dampak perubahan El Nino.

"Ini untuk menjaga ketahanan pangan nasional," katanya.

Ia mengatakan bantuan ini diberikan kepada masyarakat kurang mampu sesuai dengan hasil pendataan dari Kementerian Sosial dan penerima bantuan ini tersebar di 12 kecamatan.

"Ini untuk mengendalikan gejolak harga pangan dan inflasi serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga," katanya lagi.
Baca juga: Stok pangan NTB masih aman untuk lima bulan 
Baca juga: Bulog: NTB jadi satu-satunya provinsi yang belum dipasok beras impor

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024