Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung Asep Saeful Gufron menjelaskan langkah tersebut dibuat untuk mengantisipasi petugas penyelenggara pemilu jatuh sakit pada saat menjalankan tugas di lapangan.
“Pemerintah akan memberikan suplemen, tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja, tapi kita juga akan terus berupaya mencari 'Corporate Social Responsibility' (CSR) untuk menyiapkan suplemen bagi tenaga KPPS,” kata Asep di Bandung, Selasa.
Dia mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan agar seluruh puskesmas di Kota Bandung tetap beroperasi sebagai antisipasi jika ada petugas KPPS yang butuh penanganan medis.
Baca juga: KPU RI ingatkan jajaran jangan potong hak petugas KPPS
Baca juga: 26.894 petugas KPPS Tangsel diminta jaga integritas
"Prioritas kami mengoordinasikan dengan Dinas Kesehatan. Pak Wali menginstruksikan puskesmas setelah pencoblosan dibuka," katanya.
Sementara Ketua KPU Kota Bandung Wenti Frihadianti mengatakan pihaknya telah menggandeng Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk menjamin kesehatan petugas KPPS pada Pemilu 2024.
“Jadi dari awal kita sudah menggandeng Dinkes Kota Bandung dari mulai syarat administrasi saat pendaftaran KPPS hingga pada pelaksanaan nanti di hari pencoblosan untuk menjamin kesehatan dari para petugas,” kata dia.
Ia memastikan kondisi kesehatan seluruh petugas KPPS yang akan bertugas nanti telah memenuhi syarat berdasarkan hasil medis yang dilakukan saat pendaftaran.
"Kita dari awal lakukan pendaftaran secara terbuka. Selain lampirkan ijazah, ada tes kesehatan juga untuk kita ketahui kondisi calon KPPS," kata Wenti.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
