Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung menyatakan minta maaf kepada masyarakat atas ulah jaksa Marcos Panjaitan yang mengintimidasi pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Serpong, Tangerang, Banten dengan menunjukkan senjata api.

"Kejaksaan meminta maaf atas tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh oknum jaksa MP terkait peristiwa yang terjadi di SPBU Pertamina Serpong," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Setia Untung Arimuladi, di Jakarta, Rabu.

Kejagung juga sekaligus meluruskan kejadian tersebut berdasarkan laporan dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tigaraksa, Tangerang, dimana jaksa MP bertugas, membenarkan adanya keributan antara karyawan SPBU dengan oknum jaksa MP.

Kejadian tersebut berawal saat istri MP hendak mengisi bahan bakar kendaraannya, namun kendaraannya melalui jalur yang berlawanan dari yang seharusnya.

"Kemudian salah satu karyawan SPBU menegur hingga terjadi adu mulut," katanya.

Karena tidak menerima teguran itu, istri MP menelepon jaksa MP. Setibanya di lokasi, MP mencari karyawan SPBU yang terlibat adu mulut dengan istrinya.

"Saat bertemu dengan karyawan SPBU itu, oknum jaksa mengeluarkan pistol mainan atau korek api yang diletakkan di atas meja kantor SPBU dan bukan menodongnya," katanya.

Setelah kejadian, kedua belah pihak telah saling memaafkan dan berdamai.

Sebelumnya dilaporkan, seorang pria bernama Priatna alias Majad bin Marjuki melaporkan jaksa Marcos Panjaitan ke Polsek Serpong, Tangerang, terkait dugaan perbuatan tidak menyenangkan karena menunjukkan senjata api.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan peristiwa tersebut terjadi di SPBU 34-153-17 Mekar Jaya, Kecamatan Serpong pada Senin (2/9/13) sekitar pukul 14.00 WIB.

Rikwanto menjelaskan, kronologis kejadian berawal saat Priatna menegur istri Marcos Panjaitan karena posisi kendaraannya salah.

"Pelapor (Priatna) meminta istri terlapor memutar kendaraan karena posisinya salah," kata Rikwanto.

Saat datang ke lokasi, MP mengeluarkan dan meletakkan senjata api di meja sembari mengajak Priatna berkelahi.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013