Angka 500 juta dolar AS terlalu kecil. Kami sepakat menemukan peluang baru dengan meningkatkan interaksi antara ke dua negara agar private sector bisa bekerja sama dan negara memfasilitasi,"
Warsawa (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan nilai perdagangan antara Indonesia dan Polandia dapat melebihi angka 500 juta dolar AS karena ke dua negara memiliki kapasitas perekonomian yang besar dan kuat.

"Angka 500 juta dolar AS terlalu kecil. Kami sepakat menemukan peluang baru dengan meningkatkan interaksi antara ke dua negara agar private sector bisa bekerja sama dan negara memfasilitasi," kata Presiden dalam keterangan pers bersama Presiden Polandia Bronislaw Komorowski di Istana Presiden Polandia, Warsawa usai pertemuan bilateral pemimpin negara, Rabu.

Presiden Yudhoyono mengatakan ke dua negara memiliki pengaruh yang besar dalam perdagangan di masing-masing kawasan, Indonesia di ASEAN dan Polandia di Uni Eropa.

"Di mana, di masa depan kerjasama juga pada tingkat ASEAN dan Uni Eropa. Ke dua negara memainkan peran yang penting di kawasan masing-masing," paparnya.

Presiden mengatakan untuk mengejar peningkatan nilai perdagangan, kedua negara sepakat bekerjasama di sejumlah sektor antara lain peningkatan investasi dan perdagangan, kerjasama di bidang pangan, pertanian dan perikanan, kerjasama di bidang pertahanan, kerjasama di bidang pendidikan dan pariwisata.

Yudhoyono bahkan memaparkan pemerintah Polandia juga tertarik melakukan kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam bidang-bidang yang saling menguntungkan.

"Kerjasama antara provinsi dan daerah juga dalam beberapa kesempatan berlangsung baik," kata Presiden.

Sementara Presiden Polandia Bronislaw Komorowski mengatakan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Polandia saat ini sangat penting dan strategis dan mewakili komitmen yang mendalam untuk peningkatan kerjasama antara kedua negara dan juga antara dua kawasan, Asia dan Eropa.

"Kunjungan Presiden hari ini menunjukkan intensifnya hubungan ekonomi antara kedua negara. Kita semua terdorong berperan lebih banyak," katanya.

Presiden komorowski mengatakan baik Indonesia dan Polandia sama-sama merasakan dampak positif demokratisasi yang prosesnya dijalani oleh keduanya.

"Kita tidak hanya bergantung pada sektor tradisional seperti pertanian dan pertahanan namun juga mendorong prospek kerjasama di masa mendatang seperti ilmu pengetahuan tingkat tinggi," paparnya.

Senada dengan Presiden Yudhoyono, Presiden Komorowski juga mengatakan pemerintah Polandia mendorong kerjasama dengan pemerintah provinsi.

"Saya yakin kunjungan ini merupakan awal yang baik untuk suatu hubungan yang lebih dalam," tegasnya.

Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono Rabu pagi melakukan kunjungan kehormatan dan diterima Presiden Bronislaw Komorowski serta Ibu Negara Anna Komorowska.

Setelah mengikuti upacara penyambutan resmi kenegaraan, Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Komorowski dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antar ke dua delegasi.

Sebelum menyampaikan keterangan pers bersama, ke dua pemimpin negara menyaksikan penandatanganan naskah kerjasama di bidang pertanian dan kelautan.

Mendampingi Presiden dalam kunjungan itu Menlu Marty Natalegawa, Mendikbud Muhammad Nuh, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Ketua KEN Chairul Tandjung dan sejumlah pejabat lainnya.
(P008/S004)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013