Je (ANTARA) - Suhu 48,8 derajat Celsius yang pernah tercatat di Pulau Sisilia, Italia, dua tahun lalu merupakan suhu terpanas yang pernah tercatat di Eropa, kata badan cuaca Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (30/1).

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengungkapkan bahwa suhu menyengat itu tercatat pada 11 Agustus 2021. Saat itu, Eropa sedang dilanda cuaca panas ekstrem.

Suhu tersebut melampaui rekor Eropa sebelumnya, yaitu 48,0 derajat Celsius, yang tercatat di kota Athena dan Elefsina di Yunani pada 10 Juli 1977.
 
  Orang-orang berjalan di Place de Comedie saat suhu tertinggi mencapai 38 derajat Celcius di Montpellier, Prancis selatan, 19 Juli 2023. (Xinhua/Gao Jing)


"Ada kemungkinan bahwa fenomena cuaca yang lebih ekstrem lagi akan terjadi di Eropa di masa mendatang," kata Randall Cerveny, rapporteur iklim dan cuaca ekstrem untuk WMO.

"Selain itu, investigasi ini menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan perihal catatan rekor suhu tinggi yang terus berlanjut di wilayah-wilayah tertentu di dunia," kata Cerveny.

Evaluasi tersebut dipublikasikan dalam jurnal-jurnal penelaahan sejawat (peer-reviewed) dan disertakan dalam Arsip Cuaca dan Iklim Ekstrem, yang mengumpulkan catatan suhu tertinggi dan terendah di dunia, curah hujan, hujan es terparah, periode kemarau terlama, kecepatan angin maksimum, sambaran petir terpanjang, serta kematian yang berkaitan dengan cuaca.

Badan cuaca dan iklim tersebut saat ini sedang melakukan berbagai investigasi lainnya, termasuk investigasi untuk mencari tahu apakah Topan Tropis Freddy tahun lalu memecahkan rekor sebagai topan tropis berdurasi terlama.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024