Saya minta tetap kita jaga kondusif. Kita harus bisa pastikan siapa pun yang terpilih nanti, Kota Medan tetap adem. Tidak ada perpecahan
Medan (ANTARA) -
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan siapa pun yang terpilih dalam pesta demokrasi 14 Februari mendatang, Kota Medan harus tetap adem dan tidak terjadi perpecahan.
 
"Saya minta tetap kita jaga kondusif. Kita harus bisa pastikan siapa pun yang terpilih nanti, Kota Medan tetap adem. Tidak ada perpecahan," ucap Bobby dalam pengajian akbar Medan Barat dan Medan Helvetia di Medan, Rabu.
 
Dua pekan lagi, lanjut dia, warga Indonesia, khususnya di Kota Medan memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPD, DPR RI, DPRD Sumatera Utara, dan DPRD Kota Medan.
 
Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kota Medan telah menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di wilayah Ibukota Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1.853.458 orang.
 
Bagi warga Kota Medan yang terdaftar di DPT bisa menggunakan hak suaranya pada 6.933 tempat pemungutan suara (TPS) di 151 kelurahan dan 21 kecamatan se-Kota Medan.
 
"Silakan puji capres (calon presiden) pilihan kita, jangan menjelek-jelekkan capres lain. Saya minta jangan gara-gara pilpres kita bermusuhan, kita tak saling teguran," ucapnya.
 
Wali kota juga mengingatkan agar warga Kota Medan yang masuk dalam daftar pemilih tetap Pemilu 2024 agar menggunakan hak suara di TPS pada 14 Februari 2024.

Baca juga: KPU: Prabowo urutan pertama sampaikan visi-misi di debat kelima

Baca juga: KPU umumkan nama 12 panelis debat kelima Pilpres 2024

Baca juga: Kampanye digital, 'buzzer' dan distorsi narasi jadi makanan gen Z
 
"Datang untuk menggunakan hak politiknya. Saya berpesan agar warga memilih pemimpin dengan rasional, tidak terbuai janji-janji enak didengar, tapi sulit diwujudkan," tutur Bobby.
 
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik pekan ini optimistis partisipasi dalam Pemilu 2024 meningkat dibandingkan lima tahun sebelumnya.
 
"Kita bisa lihat bagaimana potensi partisipasi, saya meyakini partisipasi akan lebih baik, baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas," ujar Idham.
 
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
 
Kemudian, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
 
Pemilu 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
 
Pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan secara serentak untuk memilih calon anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden pada tanggal 14 Februari 2024.
 
KPU juga telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Masa kampanye Pemilu 2024 ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024