Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menggelar Pergelaran seni budaya dan lokakarya Tari Palegongan Rajapatni yang bertujuan memperkenalkan budaya nusantara, khususnya Bali dan Majapahit ke masyarakat Jepang.

“Kegiatan ini dimaksud untuk memperkenalkan budaya nusantara khususnya Bali dan Majapahit kepada masyarakat Jepang,” kata Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Dr.Catrini Pratihari Kubontubuh, di Tokyo, Jumat.

Acara yang tertajuk “Palegongan Rajapatni Balinese Dance Performance from traces of Majapahit” itu turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Sosial dan Ilmu Pengetahuan Universitas Waseda Profesor Osamu Soda, Asisten Profesor Universitas Waseda Dr. Riela Provi Drianda, Pimpinan Delegasi Twente University Pasha Zadeh Monajjemi dan istri Duta Besar Mesir untuk Jepang Madame Hanan Abubakar serta didukung oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kanto, Jepang.

Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi dalam sambutan pembuka menjelaskan pergelaran tersebut menjadi jembatan efektif mengenalkan ragam seni, budaya dan sejarah Indonesia kepada masyarakat Jepang.

“Melalui kegiatan ini, kita dapat semakin memahami nilai-nilai, tradisi, dan sejarah Indonesia. Para ahli tari yang berpengalaman dari BPPI berbagi ilmu dalam Workshop Tari Palegongan Rajapatni. Para seniman ini yang menjadi salah satu pilar kebudayaan Indonesia dan perlu kita apresiasi. Ini adalah salah satu bagian dari upaya promosi seni, budaya, dan sejarah Indonesia dari KBRI Tokyo,” ujarnya.

Para tamu undangan yang mayoritas warga Jepang tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang diawali dengan penampilan Tari Tenun dan Tari Palegongan Rajapatni.
Baca juga: Menparekraf sebut aspek budaya ungguli kunjungan wisata di Indonesia

Tari Tenun yang dibawakan oleh Jero Tumbuk Culture & Retreat menggambarkan kegiatan sehari-hari perempuan Bali pada zaman dahulu yaitu menenun kain dengan alat yang sederhana.

Sementara itu Tari Palegongan Rajapatni yang dibawakan oleh Ayu Bulan Dance berkisah mengenai sosok Gayatri Rajapatni, istri Hayam Wuruk, Raja Majapahit. Gayatri Rajapatni digambarkan sebagai sosok perempuan yang cukup berpengaruh dalam berbagai kebijakan strategis Kerajaan Majapahit.

Selain penampilan tari juga berlangsung gelar wicara “Menemukan Kembali Jejak Kerajaan Majapahit - Bali” yang dibawakan oleh Ketua Dewan Pimpinan BPPI Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh.

Di penghujung acara, para tamu undangan berkesempatan mengikuti Workshop Tari Bali, Workshop Ikat Kepala dan Tata Rambut Bali - Majapahit serta Workshop Mandala atau menyusun bunga dalam satu wadah.

Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (The Indonesian Heritage Trust) adalah organisasi masyarakat sejak 2004 yang aktif dalam ragam kegiatan pelestarian seni, budaya, dan pusaka Indonesia.

Dengan Jepang, BPPI telah menjalin sejumlah kerja sama dalam berbagai fokus kegiatan seni dan budaya Indonesia di antaranya dengan Waseda University. BPPI juga lakukan kerja sama dengan Kyoto University sejak 2015 hingga kini dalam program Bali International Field School for Subak.

Baca juga: Arma Fest 2023 ingin lestarikan warisan budaya Bali
Baca juga: ITB STIKOM Bali undang dosen Thailand belajar budaya Bali


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024