Kemensos juga memberikan pelatihan kepada pendamping sosial berupa riset dan pemasaran sederhana
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) kembali mengadakan pelatihan (workshop) Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) pada tanggal 1-2 Februari 2024 di Sentra Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat.
 
Peserta pelatihan kali itu terdiri dari 176 orang pendamping sosial, 67 orang keluarga penerima manfaat (KPM) graduasi dan 112 penerima manfaat Sentra Handayani Jakarta.

Baca juga: Kemensos graduasi 2.259 KPM Pena periode November
 
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Humas Kemensos, terdapat 6 kelas pelatihan PENA, yakni kuliner, kerajinan tangan, "digital marketing", literasi keuangan, fotografi dan videografi, riset sederhana serta "branding" dan "packaging" produk.
 
Pada kelas memasak, penerima manfaat Sentra Handayani Jakarta mendapat pelatihan untuk membuat berbagai menu kue dan hidangan berat dengan resep yang mudah, seperti kue lapis legit, lapis surabaya kukus, rawon, mie ayam dan soto serta menata hasil masakan agar menarik.
 
Sementara pada kelas kerajinan tangan, peserta mendapat pelatihan membuat kotak tisu dari bahan karton yang kemudian dilapisi kulit pelepah pisang.
 
Selain itu, KPM Graduasi juga mendapatkan pelatihan mengenai peluang untuk menarik produk-produk KPM, seperti cara "branding" dan mengemas produk yang menarik, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk serta mendorong KPM yang sudah memiliki usaha untuk memperluas pasar.

Baca juga: Dongkrak ekonomi KPM hingga 98,9 persen, Program PENA diapresiasi KSP
 
Nurhayati (35) asal Tangerang menjadi salah satu KPM PKH sejak tahun 2013 dengan usaha warung rumahan yang menjual berbagai gorengan, snack dan kerupuk. Dengan penghasilan sekitar Rp 300.000 per hari, Nurhayati pun melakukan konsultasi kepada tim tata rupa agar produknya lebih menarik lagi.
 
“Tadi saya konsultasi terkait logo dan "packaging" makanan, karena selama ini belum ada, agar lebih menarik dan rapi. Saya juga berharap usaha saya lebih maju dan keuntungannya bertambah karena tampilannya sudah menarik” ungkap Nurhayati.
 
Selain pelatihan untuk KPM, Kemensos juga memberikan pelatihan kepada pendamping sosial berupa riset dan pemasaran sederhana, "digital marketing", fotografi dan videografi serta literasi keuangan.
 
Dody Kusniady (45) TKSK dari kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para pendamping sebab ilmu yang diperoleh menjadi bekal untuk memberikan pendampingan kepada KPM.

Baca juga: Mensos Risma "lahirkan" 7.814 Pahlawan Ekonomi Nusantara

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024