Jakarta (ANTARA) - PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung mengantisipasi banjir di kawasan industri di pinggir Jalan Raya Cakung-Cilincing dengan menguras lumpur yang menghambat aliran air ke Sungai Cakung Drain dan Waduk Belibis.

General Manajer (GM) Service Busines Unit (SBU) Kawasan Cakung, Pratikto Dermawan di Jakarta, Jumat mengatakan, PT KBN telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengurasan lumpur sepanjang 2023.

Menurut dia, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di kawasan industri Cakung tersebut. "KBN Cakung memiliki enam pond atau kolam pengendapan dalam kawasan tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, kawasan ini berfungsi menampung air sementara sebelum dialirkan kembali ke kali atau sungai melalui saluran air yang ada. "Selain itu juga didukung pompa internal sebanyak 15 unit, dan pompa eksternal dua unit," kata dia.

Ia menambahkan, pemeliharaan saluran air dalam kawasan juga rutin dilakukan setiap hari dan pengurasan lumpur pada saluran dilakukan setiap enam bulan sekali.

Baca juga: KPPPA luncurkan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan
Baca juga: Pengerjaan tiga waduk di Jakut harus segera selesai guna cegah banjir


Ia menilai melalui berbagai upaya pencegahan banjir itu, terpantau titik genangan air yang berada di dalam kawasan KBN Cakung cepat surut dan mengering.

"Sedangkan genangan air di depan gerbang masuk kawasan KBN Cakung atau Jalan Raya Cakung-Cilincing terpantau sudah mulai surut dibandingkan dengan kondisi pada Rabu (31/1) pagi," kata dia.

Ia menambahkan, tingginya curah hujan di wilayah Jakarta ditambah kondisi air laut pasang (rob), mengakibatkan meluapnya Sungai Cakung Drain sehingga debit air yang dipompakan dari kawasan KBN ke Sungai Cakung Drain dan Waduk Belibis terhambat.

"Kondisi diperburuk dengan menyempitnya Kali Sepat yang menghubungkan antara kanal KBN menuju Sungai Cakung Drain, oleh kepadatan bangunan liar yang berdiri di sekitarnya," katanya.
 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024