Jakarta (ANTARA) -
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet mendorong pengembangan industri tembakau padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, setelah dirinya mengunjungi pabrik sigaret kretek tangan (SKT) di Kebumen, Jawa Tengah.

Dia juga mengatakan industri sektor tersebut juga mampu menyerap tenaga kerja dari kalangan disabilitas. Sehingga menurutnya sektor tersebut mampu menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.
 
"Di samping mampu menciptakan dampak berganda kuat bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, industri hasil tembakau harus dijaga, karena merupakan sektor padat karya yang luar biasa," kata Bamsoet dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Dalam agenda tersebut, dia mengunjungi pabrik yang bernama PT Mitra Prasmitha Selaras yang merupakan mitra PT HM Sampoerna. Pabrik yang berdiri sejak 2007 itu mempekerjakan sebanyak 1.925 pekerja, dan 17 pekerja di antaranya adalah penyandang disabilitas.
 
Saat ini, menurutnya PT HM Sampoerna mempunyai Mitra Produksi Sigaret (MPS) sebanyak 39 MPS yang tersebar di 28 kota dan kabupaten di pulau Jawa. Diantaranya, 12 MPS berlokasi di Jawa Tengah, 2 di Jawa Barat, 4 di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 21 lainnya berada di Jawa Timur.

Untuk itu, menurutnya MPS berperan aktif dan konsisten dalam mendukung pertumbuhan, kesejahteraan karyawannya, di antaranya melalui pemenuhan hak-hak bagi perempuan, seperti hak cuti melahirkan, menyediakan fasilitas klinik kesehatan dan ruang menyusui.
 
Selain itu, menurutnya semua pekerja di MPS tersebut juga terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
 
"Sehingga, pekerja sigaret kretek tangan yang hampir seluruhnya perempuan ini mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya serta menyekolahkan anak-anaknya hingga pendidikan tinggi. Bahkan, banyak juga yang merintis dan memiliki usaha UMKM," kata dia.

Baca juga: Kemenko: RPP Kesehatan jaga keberlangsungan dan padat karya IHT

Baca juga: APTI sebut kenaikan tarif cukai semakin beratkan petani tembakau

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024