Jakarta (ANTARA) —Peningkatan atau inflasi biaya medis di Indonesia dinilai menjadi tantangan bagi layanan produk asuransi kesehatan. Apalagi, peningkatan tersebut sejalan dengan loss ratio dari lini bisnis tersebut dalam lima tahun terakhir.

Hal itu terungkap dalam Relaxed Tugu Discussion yang diselenggarakan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), Jumat (2/2/2024). 

Dalam kesempatan itu, Group Head Life Tugure dr. Kiki Oditya memerinci data yang dihimpun dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahwa loss ratio produk asuransi kesehatan terus meningkat dalam 5 tahun terakhir.

Pada 2019 dan 2020, loss ratio produk asuransi kesehatan di Tanah Air mencapai kisaran 45% dan 46%. Namun, loss ratio lini asuransi ini meningkat menjadi 66% pada 2021 dan bahkan menjadi 94% pada 2022.

Kiki menambahkan, loss ratio produk asuransi kesehatan pun terus meningkat pada tahun lalu yakni mencapai 107% per Agustus 2023.
 
“Ini menjadi keprihatinan kita semua di industri. Ini data AAJI dan kita hitung 5 tahun berjalan. Kelihatan performa dari asuransi kesehatan,” jelasnya di sela-sela Relaxed Tugu Discussion.

Dia menambahkan, peningkatan loss ratio itu sejalan dengan peningkatan inflasi biaya medis. Inflasi biaya medis bahkan mencapai 13% pada 2023. 

Inflasi biaya medis itu bahkan jauh di atas dari inflasi barang dan jasa secara umum di Indonesia. Alhasil, sebutnya, premi asuransi kesehatan terus terkerek naik.

“Inflasi umum sekitar 3%, inflasi biaya medis naiknya sudah double digit. Ini menjadi catatan kita, karena untuk hitung premi selalu ada faktor inflasi dimasukkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kiki menyebutkan bahwa ada sejumlah aspek yang perlu diperbaiki oleh asuransi dan reasuransi dalam menjalankan lini bisnis kesehatan di tengah kondisi tersebut.

“Ada beberapa yang perlu kita perbaiki yakni sumber bisnis, meningkatkan core system baik di reasuransi maupun asuransi, TPA [third party administration] yang ada, claim monitoring, inisiatif produk individu yang dikembangkan Tugu Re dan teman-teman [asuransi].”

Dalam hal ini, jelasnya, Tugure siap mendukung perusahaan asuransi untuk menyiapkan inisiatif dalam pengembangan produk. 

“Kami jemput bola dengan mendatangi teman-teman asuransi. Apa yang teman-teman butuhkan, kami datang dan siapkan,” pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024