Pembangunan bendungan baru dapat meningkatkan kapasitas air baku yang nantinya dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pembangunan bendungan, yang dilakukan BUMN, telah membantu ketahanan air di seluruh Indonesia.

"Jelas sekali membantu ketahanan air," ujar Staf Khusus (Stafsus) Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Pembangunan-pembangunan bendungan dilakukan oleh BUMN dalam peranannya sebagai kontraktor atau pelaksana pembangunan bendungan.

Firdaus mengatakan bahwa pembangunan bendungan baru dapat meningkatkan kapasitas air baku yang nantinya dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.

Peningkatan kapasitas air menjadi penting, karena kapasitas tampung bendungan harus terus ditingkatkan seiring pertumbuhan jumlah populasi masyarakat di Indonesia.

Menurut Firdaus, di sinilah peran BUMN dalam membangun bendungan-bendungan untuk menjaga ketahanan air.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Indonesia telah membangun 61 bendungan dalam 10 tahun terakhir.

Dia berharap ke depan bisa terus dilanjutkan dengan membangun 50 bendungan baru setiap lima tahun.

Basuki juga mengatakan pembangunan bendungan dan embung sebagai tampungan air di berbagai wilayah Indonesia merupakan salah satu upaya nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim (climate change).

Indonesia butuh banyak tambahan tampungan air lagi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi.

Basuki juga menyampaikan terkait pentingnya memperhatikan dan memodifikasi desain bendungan agar dapat berfungsi optimal dalam pemanfaatan air, baik di musim kemarau dan hujan.

Kementerian PUPR terus mengutamakan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di berbagai infrastruktur.

Sebagai contoh pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating solar energy) yang memanfaatkan 20 persen luas permukaan genangan bendungan. Terdapat potensi floating solar energy sebesar 4.800 MW dari dari seluruh bendungan yang ada.

Baca juga: Bendungan Cipanas jadi irigasi dan pemasok air baku kawasan Rebana
Baca juga: Presiden RI Joko Widodo Resmikan Bendungan Karian
Baca juga: Kementerian PUPR rampungkan konstruksi Bendungan Lolak Sulawesi Utara

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024