Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia pada 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05 persen secara kumulatif
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perekonomian Indonesia pada 2023 tumbuh solid dengan kualitas pertumbuhan yang terjaga dengan baik.

“Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia pada 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05 persen secara kumulatif,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan perdagangan barang dan jasa secara global mengalami kontraksi pada 2023, dengan penurunan terdalam pada kuartal IV. Tren penurunan harga komoditas unggulan ekspor juga terus berlanjut, seperti minyak sawit mentah dan batu bara.

Meski begitu, aktivitas bisnis global berada di zona ekspansi. Negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China, Amerika Serikat, Jepang, dan India, juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari 2022.

Hal itu membuat permintaan ekspor masih cukup kuat untuk menopang kinerja ekonomi Indonesia, baik pada kuartal IV maupun sepanjang 2023.

Adapun dari sisi domestik, aktivitas produksi masih tetap kuat. Salah satunya tercermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang masih berada di zona ekspansi, yakni mencapai 51,20 persen. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan kinerja pada kuartal IV-2022 yang sebesar 50,06 persen.

Kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV-2023 juga lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni menjadi 73,91 persen dari 71,49 persen. Produksi semen dan penjualan listrik juga menunjukkan performa yang membaik dibanding periode sebelumnya.

Realisasi investasi juga memperlihatkan kinerja positif, di mana penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) tumbuh 16,20 persen. Belanja modal pemerintah, baik melalui APBN maupun APBD, juga tumbuh menguat, masing-masing sebesar 32,22 persen dan 26,31 persen.

Respons kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi turut menjadi pendorong terjaganya perekonomian Indonesia. Inflasi sejak Juni 2023 selalu berada di bawah 4,00 persen, dengan capaian terakhir pada Desember sebesar 2,61 persen.

Di samping itu, peningkatan mobilitas masyarakat, kunjungan wisatawan mancanegara, hingga persiapan pemilihan umum (pemilu) juga berkontribusi positif dalam menopang perekonomian domestik.

Baca juga: BPS sebut ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen sepanjang 2023

Baca juga: BPS: Ekonomi RI tumbuh 5,04 persen pada triwulan IV-2023


 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024