Garut (ANTARA) - Kepolisian bersama unsur aparatur pemerintah mengosongkan lima rumah warga di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat karena terancam tanah longsor.

"Khawatir adanya longsor susulan, Polsek Cikajang, Polres Garut mengimbau para pemilik warung dan rumah di sekitar lokasi untuk mengungsi sementara," kata Kepala Polsek Cikajang AKP Patri Arsono di Garut, Senin.

Sebelumnya, pihaknya sudah meminta para pemilik rumah di daerah rawan bencana itu melakukan antisipasi potensi longsor susulan. 

Ia menjelaskan jajarannya bersama TNI dan aparatur pemerintah setempat sudah mengecek daerah yang terdampak tanah longsor di Kampung Sawah, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang tidak lama setelah adanya laporan bencana itu, Senin, sekitar pukul 15.00 WIB.

Polsek Cikajang, kata dia, sesuai dengan instruksi Kapolres Garut telah sigap menanggapi laporan masyarakat dengan melakukan tindakan untuk mengurangi risiko bencana alam, salah satunya menyelamatkan masyarakat dan memastikan tidak ada korban jiwa.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.

Baca juga: Tiga orang meninggal dunia akibat tanah longsor di Tapanuli Utara

Ia menjelaskan hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut itu menyebabkan bagian tebing tanah setinggi 20 meter dan lebar sekitar 25 meter longsor menimpa tempat penggilingan padi dan areal persawahan setempat.

Selain menimpa bangunan tersebut, kata dia, kejadian itu mengancam lima rumah warga dan warung.

Oleh karena itu, katanya, para penghuninya diminta untuk mengungsi ke rumah sanak saudara yang lebih aman.

"Ada lima rumah warga yang sementara (penghuninya) mengungsi ke tempat saudaranya," kata Kapolsek Patri.

Setelah mengevakuasi warga ke tempat aman, katanya, petugas gabungan bersama masyarakat melakukan penanganan material longsoran yang menimpa badan jalan desa agar masyarakat bisa melewati tempat itu.

Terkait dengan kerugian materi akibat kejadian itu, kata dia, masih dihitung.

Hingga saat ini, pihaknya dan petugas gabungan lainnya masih fokus menanggulangi daerah yang terdampak bencana, terutama membuka kembali akses jalan warga.

"Kerugian materiil masih dihitung dan jalan yang menghubungkan Desa Cipangramatan dan Desa Jayabakti sudah bisa dilalui," katanya.

Baca juga: BPBD Ponorogo pantau potensi longsor susulan di Gondowido Ngebel
Baca juga: BPBD Semarang tangani longsor timpa poskamling warga

Pewarta: Feri Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024