Jenewa (ANTARA News) - Sekelompok pengungsi Suriah yang berjumlah 107 orang pada Selasa siap-siap meninggalkan Lebanon menuju Jerman, yang telah menawarkan akan menerima 5.000 orang dari Suriah yang dilanda perang, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Wanita juru bicara Komisaris Tinggi untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), Melissa Fleming, mengatakan kelompok pertama itu yang akan dimukimkan berdasarkan skema baru, akan diterbangkan ke Jerman pada Rabu.

Jerman telah memberikan izin tinggal dua tahun di pengasingan dan dapat memperpanjang jika perang di Suriah berlanjut.

"Program bantuan kemanusiaan Jerman menyediakan hingga 5.000 tempat bagi pengungsi Suriah, dan hal seperti itu adalah program relokasi yang terbesar yang ada saat ini untuk krisis Suriah," kata Fleming kepada waratawan di Jenewa.

Menurut dia, program Jerman "vital dan alat untuk menyelamatkan hidup untuk membantu para pengungsi yang rentan."

"Ini termasuk kaum wanita dewasa dan remaja puteri yang berisiko, orang-orang dengan kondisi kesehatan serius yang tak dapat dirawat di negara tuan rumah, mereka yang selamat dari penyiksaan dan lain-lain dengan kebutuhan khusus," tambah dia, dengan memberi catatan bahwa mereka dinilai oleh UNHCR.

Sekitar dua juta warga Suriah telah melarikan diri dari kampung halaman mereka ke Lebanon, Jordania, Turki dan Irak yang merupakan negara-negara tetangga Suriah. Mereka bersama UNHCR telah menyerukan bantuan internasional lagi untuk menanggung beban.

"Ekonomi mereka, masyarakat mereka, infrastruktur mereka sangat terpengaruh. Kami telah mengunjungi kota-kota dan desa-desa yang menampung lebih banyak pengungsi Suriah daripada penduduk setempat. Karena itu program ini yang telah ditawarkan Jerman merupakan contoh penting. Kami berharap bahwa negara-negara lain di Eropa dan dunia akan melakukan skema serupa," kata Fleming.

Tanpa ada tanda-tanda kapan perang saudara di Suriah berakhir, UNHCR telah menyerukan negara-negara kaya menawarkan program untuk 12.000 pengungsi yang paling rentan.

Suriah dilanda perang saudara yang pecah pada 2011.

Selain Jerman, Suriah telah menawarkan 500 tempat. Australia, Kanada, Denmark, Finlandia, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Spanyol, Swedia dan Swiss telah menjanjikan lebih 1.650 tempat secara bersama-sama.

Amerika Serikat juga telah memberitahu UNHCR bahwa pihaknya akan mempertimbangkan jumlah yang belum disebutkan dan pembicaraan sedang berlangsung dengan Inggris, kata Fleming, demikian AFP.

(M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013