Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak para pelaku industri di Tanah Air untuk menggunakan aplikasi berbasis website Udaraku agar dapat membantu untuk memitigasi kerusakan lingkungan.

Aplikasi tersebut dikembangkan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) yang menggunakan perangkat teknologi Adaptive Monitoring System (AiMS).

“Saya mengajak kepada semua pemangku kepentingan industri untuk berkolaborasi dalam mendukung kemajuan industri kita. Mari kita adopsi platform Udaraku dari BBSPJPPI ini, karena merupakan langkah inovatif yang tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan,” katanya di Jakarta, Selasa.

Menperin mengatakan transformasi sektor manufaktur melalui adopsi mekanisme industri hijau harus terus ditingkatkan, hal ini dikarenakan faktor lingkungan menjadi salah satu unsur penting dalam kemajuan industri di Tanah Air.

Ia menilai menerapkan sistem monitoring melalui aplikasi Udaraku merupakan bentuk komitmen dari pemerintah maupun pelaku industri untuk memberikan kontribusi nyata dalam melestarikan lingkungan sekitar.

Di sisi lain Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menyampaikan, Udaraku merupakan aplikasi pemantauan yang efektif guna mengumpulkan data secara komprehensif sehingga memudahkan untuk evaluasi.

Ia mengatakan aplikasi tersebut memuat data kualitas udara secara langsung atau real time, seperti Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang bisa memudahkan pelaku industri memantau kualitas udara di wilayahnya.

“Udaraku memungkinkan industri untuk mampu mengevaluasi sesuai kebutuhan atas data yang disajikan,” katanya.

Selain itu ia mengatakan ke depan pihaknya akan terus melakukan pengembangan terhadap platform ini, seperti menambah titik lokasi sensor di seluruh pelosok Tanah Air, sehingga dapat memberikan fitur prakiraan kualitas udara dari setiap lokasi, serta rekomendasi untuk rencana aksi.

Baca juga: Kemenperin ciptakan aplikasi tingkatkan pemantauan kualitas udara

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024