Kendari (ANTARA News) - Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla menutup Musyabaqah Tilawatil Qur`an tingkat nasional (MTQN) XXI di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu malam dengan pujian. Atraksi terakhir dari rangkaian acara penutupan tersebut yakni tari kolosal di atas air yang ditarikan 1.050 penari putra/putri mengundang decak kagum Wapres dan Ibu Hj Mufida Jusuf Kalla serta puluhan ribu penonton. Selain itu, tiga rekor MURI juga diberikan untuk pelaksanaan MTQN XXI di Kendari yakni Piramida MTQN tertinggi 19 meter, tari kolosal di atas air dengan penari terbanyak 1.050 penari serta untuk koreografer tarian kolosol di atas air dengan jumlah penari terbanyak 1.050 orang. Wapres menyatakan, secara pribadi mengikuti MTQN pertama hingga MTQN ke-21 sekarang ini dan sangat banyak kemajuan yang dicapai. "Dahulu yang dilombakan pada MTQN hanya dua jenis lomba dan sekarang 19 lomba. Selain itu, dahulu pelaksanaan MTQ di Masjid atau di lapangan sepakbola, namun sekarang ditempat khusus yang dibuat secara indah pula," ujar Wapres Jusuf Kalla. Selain itu, Wapres mengingatkan bahwa MTQN bukan pertandingan olahraga, sehingga penilaian harus dilakukan dengan ihlas dan diterima dengan ihlas pula, sebab itulah ahlak yang baik. Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH melaporkan bahwa MTQN XXI di Kendari, Sultra selama sepekan yang dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan ditutup oleh Wapres Jusuf kalla berlangsung aman, tertib dan lancar serta seluruh kegiatan berlangsung sesuai jadwal. Juara umum pada MTQN ini adalah DKI Jakarta, menyusul empat provinsi lainnya yang masuk lima besar berturut-turut yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Jawa Tengah. MTQN XXII tahun 2008 mendatang diselenggarakan di Provinsi Banten. Hadir pada penutupan MTQN XXI itu antara lain Menteri Pertanian, Anton Apriantono, Wakil Ketua MPR-RI, HM Aksa Mahmud, Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Cagub Sulbar, Anwar Adnan, Pangdam VII Wirabuana, Wagub Sultra, Yusran Silondae serta pejabat sipil dan militer lainnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006