Bitung (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong meminta manajemen Persemaian Modern Likupang Batuputih di Kota Bitung, Sulawesi Utara mempercepat pendistribusian bibit tanaman gratis kepada masyarakat.
 
Dia menyayangkan bibit-bibit kemiri telah tumbuh setinggi lebih kurang 2,5 meter di balai persemaian tersebut.
 
“Sayang (bibit kemiri) besar-besar begini. Coba tanam di sekitar sini agar lebih hijau,” ujarnya saat meninjau Persemaian Modern Likupang Batuputih di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu.
 
Alue mengatakan, meski kawasan balai persemaian merupakan kawasan konservasi, namun bibit-bibit kemiri yang belum terdistribusi tersebut sah-sah saja ditanam di sana karena kemiri termasuk tumbuhan endemik Pulau Sulawesi.
 
Dia mengungkapkan kemiri juga menjadi pakan bagi burung maleo, sehingga potensial untuk ditanam di kawasan konservasi.
 
“Satwa liar akan muncul bila ada sumber pakannya. Daripada dibiarkan tumbuh begini sayang sekali,” kata Alue.
 
Persemaian Modern Likupang Batuputih merupakan balai persemaian berbagai bibit tanaman yang dibangun pada tahun 2021 dan resmi beroperasi pada tahun 2022. Fasilitas itu memiliki kapasitas produksi sebanyak 5 juta bibit.
 
Produksi tahun pertama balai persemaian itu mencapai 2,5 juta bibit, kemudian tahun kedua 1 juta bibit, dan tahun ini sebanyak 1 juta bibit tanaman.
 
Selama dua tahun beroperasi Persemaian Modern Likupang Batuputih menghasilkan sekitar 3,5 juta bibit, namun hanya 500 ribu bibit yang rilis ke masyarakat.

Baca juga: KLHK: Babel berhasil rehabilitasi hamparan mangrove 70 hektare

Baca juga: BRGM-KLHK tanam pohon di lahan gambut Kalteng
 
Manajer Persemaian Modern Likupang Batuputih Erwin Hardika Putra mengakui distribusi bibit masih menjadi kendala utama yang kini dihadapi oleh balai persemaian terbesar di Sulawesi Utara tersebut.
 
“Distribusi menjadi kendala utama kami selama dua tahun terakhir. Mudah-mudahan tahun ini bisa terserap banyak,” ucapnya.
 
Erwin menuturkan pihaknya melakukan berbagai upaya agar bibit-bibit tanaman itu bisa terserap oleh masyarakat dengan mengikutkan ke berbagai festival, pemesanan berbasis aplikasi, hingga pengantaran bibit secara gratis bila pemesanan dalam jumlah banyak.
 
Selain itu, pihak manajemen juga menyiapkan rencana untuk membuat posko bibit di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) agar masyarakat kian mudah mendapatkan bibit-bibit berkualitas tersebut.
 
“Kami melayani bibit gratis sebanyak 25 bibit untuk setiap kartu tanda penduduk (KTP). Kuota per orang bisa sampai 2.000 bibit dan kelompok bisa 10.000 bibit. Perbandingannya 60 persen bibit kayu-kayuan dan 40 persen buah-buahan,” papar Erwin.
 
“Tahun ini kami memproduksi bibit buah-buahan lebih banyak karena permintaan masyarakat lebih banyak ke buah-buahan (kemiri, pala, aren, alpukat). Sedangkan untuk kayu-kayuan paling banyak diminati adalah cempaka,” pungkasnya.

Baca juga: Menteri LHK ajak generasi Z & Y tanam pohon kendalikan perubahan iklim

Baca juga: KLHK ajak generasi muda giat menanam pohon, lindungi bumi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024