Jakarta (ANTARA News) - Aksi Sejuta Umat yang diikuti sekitar 10.000 orang dari 100 elemen masyarakat, agama, partai politik, LSM se-Indonesia yang tergabung dalam Rakyat Indonesia Bersatu Untuk Perdamaian (RIB-UP) berjalan dengan aman dan tertib. Aksi yang digelar selama tiga jam itu, berawal dari Bunderan Hotel Indonesia (HI) menuju gedung perwakilan PBB dan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dan masing-masing tempat yang dukunjungi menghabiskan waktu selama satu jam. Aksi tersebut diisi oleh orasi dari beberapa tokoh lintas agama serta tokoh dari partai politik, yang diantaranya yakni, da`i kondang Abdullah Gymnastiar, Romo Benny Susetyo dari Konferensi Walgereja Indonesia, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Hj Tuti Alawiyah dan tokoh tokoh agama lainnya. Untuk membangkitkan semangat peserta aksi sejuta umat itu, Da`i yang akrab di panggil AA GYM, memandu berjalannya aksi dengan mengajak para peserta demonstrasi bernyanyi lagu `Jagalah hati`, lagu yang diciptakan oleh ustadz yang memiliki pesantren Daarut Tauhid tersebut. Selain orasi dan nyanyian, aksi damai itu juga diisi dengan meneriakkan yel-yel anti-Israel dan kecaman untuk PBB serta Amerika Serikat. "Israel-Hancurkan, Amerika-Teroris, PBB-Bubarkan," teriak para peserta aksi sejuta umat, di Jakarta, Minggu. Aksi yang melumpuhkan lalu lintas di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Medan Merdeka Selatan, Utara, Jakarta itu selama tiga jam diisi dengan menggelar Spanduk berdiameter 20x10 meter yang bertuliskan `give a change to peace`. Sementara itu Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Bambang Hermanu, mengatakan, untuk mengamankan aksi tersebut, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya menurunkan sekitar 2.000 personelnya. "Untuk pengamanan di gedung PBB sebanyak 200 personel dan 700 orang untuk kantor Kedubes Amerika Serikat, sedangkan sisanya untuk mengamankan jalan serta bunderan HI," ujar Bambang ketika ditemui di sela-sela mengamankan aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan besar Amerika Serikat, di Jakarta. Menanggapi maraknya aksi unjuk rasa "anti Israel", Kapolres Jakarta Pusat hanya mengimbau kepada masyarakat yang melakukan demonstrasi agar tertib, damai, dan tidak anarkis. "Saya imbau kepada para peserta aksi untuk tetap tertib dalam berdemonstrasi. Jangan ada aksi perusakan yang merugikan masyarakat umum atau instansi yang didemo," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006