Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul ​​​​Abdul Halim Muslih berharap kecelakaan lalu lintas tunggal bus pariwisata yang mengakibatkan tiga penumpang tewas dan korban lainnya mengalami luka-luka di kawasan Bukit Bego Jalan Imogiri-Mangunan, Bantul, Kamis (8/2), sebagai peristiwa yang terakhir.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangan setelah menjenguk korban kecelakaan bus di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/2) malam, menyampaikan berduka atas meninggalnya wisatawan asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang sebagian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantul tersebut.

"Atas nama Pemkab Bantul berduka atas meninggalnya wisatawan dari Sukoharjo yang sebagian dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul dan PKU Bantul dan sebagian sudah kita pulangkan, mudah-mudahan ini peristiwa yang terakhir kalinya," katanya.

Agar musibah yang menimpa rombongan wisatawan tidak terjadi kembali, kata dia, pemerintah mengimbau kepada seluruh wisatawan sebelum berwisata ke Bantul agar memastikan kendaraan atau bus dalam kondisi baik.

"Kita menyerukan, mengimbau kepada seluruh wisatawan sebelum ke Bantul atau ke manapun saja untuk memastikan kendaraan yang digunakan adalah kendaraan yang baik, yang sehat yang selalu diuji KIR (uji berkala kendaraan) setiap tahun," katanya.

Baca juga: Tiga penumpang tewas akibat bus terguling di Bukit Bego

Ia mengatakan terhadap korban meninggal dan luka-luka akibat kecelakaan bus pariwisata di jalur wisata tersebut akan mendapatkan santunan dari pemerintah.

"Kepada mereka yang meninggal dunia akan diberikan santunan oleh Jasa Raharja dan yang sedang dirawat inap di rumah sakit rumah sakit di Bantul ini juga dapat santunan dari asuransi," katanya.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan kecelakaan lalu lintas tunggal tersebut dilaporkan terjadi pada Kamis (8/2), sekitar pukul 13.00 WIB di ruas Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di tikungan Wanagama Bawah Bukit Bego, Desa Wukirsari, Bantul.

Dia mengatakan kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi, kecelakaan berawal ketika bus pariwisata dengan 53 penumpang, termasuk pengemudi tersebut, melintas dari arah timur atau atas ke arah barat yang kondisi jalanan menurun.

"Tetapi sampai di tempat kejadian perkara (TKP) bus mengalami rem blong yang sebelumnya sudah tercium bau kampas rem dan pengemudi banting stir ke kanan yang mengakibatkan bus jatuh ke sebelah kiri dan terseret ke bawah," katanya.

Akibat kejadian itu, tiga korban meninggal dunia, yaitu inisial SW (57) yang meninggal di tempat kejadian, AK (25) dan HS (40) meninggal saat perjalanan ke RS, sedangkan penumpang lainnya mengalami luka-luka, dan sebagian penumpang sudah dipulangkan.

Baca juga: Kecelakaan bus Hanura dan perahu anggota KPU terbalik
Baca juga: Dua orang tewas akibat kecelakaan Bus jurusan Pontianak-Putussibau
Baca juga: Jenazah korban bus study tour diantarkan teman sekolah ke pemakaman


Pewarta: Hery Sidik
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024