Banjarnegara (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memberikan perhatian khusus dalam pendistribusian logistik dan pemungutan suara pemilu 2024 di wilayah yang dilanda bencana seperti Desa Kalitlaga.

"Kami memang mewaspadai cuaca ekstrem di Kabupaten Banjarnegara yang akhir-akhir ini memberikan dampak pada kerusakan di beberapa desa seperti terputusnya akses ke dusun atau desa," kata Ketua KPU Kabupaten Banjarnegara M Syarif Sapto W di Banjarnegara, Jumat.

Bahkan, kata dia, ada pula bencana longsor dan tanah bergerak yang membuat warga harus mengungsi seperti yang terjadi di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan.

Dia mengatakan distribusi logistik pemilu yang dilaksanakan sejak Selasa (6/2) hingga saat ini baru ke tingkat pemilihan kecamatan (PPK). Selanjutnya dari PPK ke desa atau panitia pemungutan suara (PPS) terutama untuk daerah yang saat ini dilanda bencana.

"Kami mengandalkan bantuan dari relawan-relawan penanggulangan bencana, kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD dan relawan desa tangguh bencana, linmas, PPS, serta KPPS," ujarnya.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan distribusi logistik dilakukan dengan cara digotong sambil berjalan kaki melalui akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan karena longsor menuju titik penjemputan yang tidak bisa dilewati kendaraan hingga lokasi PPS ataupun tempat pemungutan suara (TPS).

Dia mengatakan distribusi logistik dari gudang KPU Kabupaten Banjarnegara menuju PPK dilaksanakan hingga Sabtu (10/2) yang dilanjutkan distribusi logistik ke PPS pada tanggal 11-13 Februari dan pada Selasa (13/2) harus sudah sampai di TPS.

Ia mengatakan adanya skenario terhadap TPS di daerah bencana untuk digeser ke tempat yang lebih aman meskipun kondisi lokasi sebelumnya masih relatif aman.

Dia menjelaskan aaat ini ada pengungsian, namun para pengungsi tersebut mengungsi di lokasi yang dekat dengan TPS mereka. Hingga saat ini belum ada pemindahan pengungsi ke lintas TPS.

"Hanya koordinat atau titik lokasi TPS yang ada dekat lokasi rawan itu kami geser ke tempat yang lebih aman, tetapi masih di wilayah TPS setempat sehingga tidak membingungkan pemilih dan tidak menyulitkan petugas TPS dalam melayani pemilih pada hari pencoblosan nanti," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, pihaknya masih memantau dan mengevaluasi kondisi tersebut guna memastikan apakah bencana akan berhenti atau terus bertambah parah.

Dia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi darurat yang memungkinkan dilakukan pemindahan pemilih.

"Sementara ini hanya ada satu TPS yang memungkinkan lokasinya digeser, yakni di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, yang kemarin terjadi bencana alam yang mengakibatkan rumah-rumah warga rusak, sehingga mereka mengungsi," katanya.

Kendati demikian, Syarif optimistis distribusi logistik pemilu di Banjarnegara bisa berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan pihaknya telah menyarankan kepada KPU setempat untuk memprioritaskan distribusi logistik ke wilayah rawan bencana.

"Hal itu untuk mengantisipasi hujan pada saat menjelang pemilu. Selain itu, aksesibilitas yang tidak memungkinkan menggunakan kendaraan roda empat, sehingga kami bersama relawan siap membantu menggunakan kendaraan roda dua, terutama di Desa Suwidak yang jalannya putus total," katanya.

Terkait dengan kemungkinan adanya pemindahan atau pergeseran TPS, dia mengatakan pihaknya sepenuhnya mengikuti pemerintah desa dalam menentukan lokasi yang representatif serta tidak mengganggu proses pemilu maupun penanganan pengungsi.

Akan tetapi jika ada kesulitan, dia mengharapkan hal itu bisa dikoordinasikan dengan pemerintah kecamatan dan KPU Kabupaten Banjarnegara.
 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024