Beijing (ANTARA) - Ekspor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China mempertahankan tren yang kuat bulan lalu, dengan 95.000 mobil penumpang energi baru diekspor pada Januari 2024, naik 27,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Data yang dirilis pada Kamis (8/2) oleh Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA) melaporkan ekspor NEV menyumbang 26,8 persen dari total ekspor kendaraan penumpang negara itu pada bulan yang sama.

"Keunggulan skala industri energi baru China yang dikombinasikan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, berarti lebih banyak merek produk energi baru buatan China yang merambah ke luar negeri, dengan pengakuan mereka di pasar internasional yang terus meningkat," ujar asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pada saat yang sama, peningkatan pengakuan juga diiringi dengan produsen mobil China yang terus meningkatkan jaringan layanan di luar negeri, yang semuanya mendukung ekspor NEV China, kata CPCA.

Berdasarkan data penjualan ritel, kendaraan listrik murni kelas A0 yang berukuran lebih kecil dengan harga terjangkau mencakup hampir 60 persen dari penjualan NEV yang diekspor China di pasar luar negeri pada bulan lalu, kata asosiasi itu.

Asosiasi tersebut menambahkan bahwa SAIC yang berbasis di Shanghai melaporkan kinerja yang lebih baik di Eropa, sementara BYD muncul sebagai pemain yang kompetitif di pasar Asia Tenggara pada periode yang sama. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024