Los Angeles (ANTARA) - Serangkaian perayaan Tahun Baru Imlek digelar pada Sabtu (10/2) di Southern California, yang merupakan rumah bagi sebagian besar warga Amerika keturunan China di Amerika Serikat.

Banyak orang mengatakan kepada Xinhua bahwa mereka mengharapkan lebih banyak pertukaran budaya antara kedua negara.

Di Huntington Library, Art Museum and Botanical Gardens, festival Tahun Baru China yang berlangsung selama dua hari dimulai pada Sabtu (10/2) pagi waktu setempat, dengan menampilkan tarian barongsai, pertunjukan mengubah wajah, demonstrasi seni bela diri, musik, serta pertunjukan seni dan kerajinan.

"Sungguh luar biasa! Sangat indah!" ungkap Catherine dan kekasihnya Brandon, yang hanya menyebutkan nama depan mereka.

Keduanya mengatakan bahwa mereka sangat tertarik dengan opera tradisional China yang ditampilkan di acara tersebut.

Menyebutnya sebagai "kesempatan yang baik", mereka mengatakan bahwa pertunjukan tersebut memberi mereka perspektif lain tentang kebudayaan China dan keindahannya.

Di USC Pacific Asia Museum, sebuah museum seni Asia di Pasadena, ribuan hadirin menikmati tarian tradisional barongsai, kaligrafi, dan pameran kerajinan tangan, serta pertunjukan yang menampilkan pakaian tradisional China (Hanfu).

Briony James, seorang sukarelawan di acara tersebut pada Sabtu lalu, mengatakan, "Pertukaran budaya benar-benar memainkan peran yang penting bagi komunitas-komunitas di Los Angeles untuk memahami satu sama lain."
 

Menyatakan bahwa dirinya sedang merencanakan perjalanan ke China, James menyebutkan bahwa dia berharap penerbangan lintas Pasifik akan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.

He Yushan, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Southern California, bergabung dalam pertunjukan Hanfu dan mengatakan bahwa banyak orang yang memuji kostumnya.

Perayaan tersebut memberikan kesempatan baginya untuk berbagi budaya China dengan penduduk setempat, ujar mahasiswa itu kepada Xinhua.

"Masyarakat Angelinos (penduduk Los Angeles) ingin mengetahui lebih banyak tentang budaya yang berbeda, dan saya senang menjadi seorang duta budaya," tutur James.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024