"Sudah saatnya warga gereja menolak dan melawan politik uang. Seluruh elemen masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, pemilu yang bersih dan bermartabat,"
Manado (ANTARA) - Ketua Bawaslu Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) dalam surat seruan pemilu damai mengajak warga gereja menolak dan melawan praktik politik uang pada pemilu 14 Februari 2024.

"Sudah saatnya warga gereja menolak dan melawan politik uang. Seluruh elemen masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, pemilu yang bersih dan bermartabat," kata Stenly di Tomohon, Senin.

Persoalan klasik yang sering dihadapi di setiap penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik.

Peserta dan calon cenderung melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.

"Politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi, melahirkan pemimpin bermental koruptor, menghambat pembangunan serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan," kata Stenly menegaskan.

Bawaslu meyakini dengan dukungan pemerintah, TNI dan Polri, tokoh agama dan warga gereja, pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan damai.

"Momentum Pemilu juga dapat kita maknai sebagai gerakan etik dan moral yang berbasis pada keyakinan," ujarnya.

Dia mengatakan baik gereja dan warga masyarakat di Kota Tomohon, sanggup mendemonstrasikan suatu keunggulan berdemokrasi pada basis karakter sejati anak bangsa yang beradab, cinta perdamaian, menjunjung tinggi semangat, kekeluargaan, menghargai setiap perbedaan diantara sesama anak bangsa.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024