Denpasar (ANTARA) - Gelaran Election Visit Program (EVP) di Bali mempertegas komitmen Indonesia terhadap kesepakatan Majelis Parlemen Se-ASEAN alias AIPA. Di mana setiap negara yang sedang melaksanakan Pemilu agar mengundang anggota AIPA untuk menjadi observer Pemilu.
 
“Karena parlemen-parlemen internasional yang lain yang tergabung dalam IPU, itu juga selalu mengundang Indonesia dalam setiap pemilunya, maka kita undang kemarin sampai dengan 30 negara internasional, dan alhamdulillah yang hadir sekarang 19 negara plus ada 3 organisasi internasional untuk menyaksikan pemilu di Indonesia,” jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar di sela sesi Focus Group Discussion (FGD) terkait sistem dan penyelenggaraan pemilu 2024, di Bali, Denpasar, Selasa (13/2/2024).
 
FGD ini sendiri, diisi oleh Ketua KPU 2012-2017 Hadar Gumay, Ketua KPU 2017-2022 Arief Budiman, Anggota DKPP 2022-2027 I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Perwakilan Perludem Titi Anggraini dan juga turut melibatkan para penyelenggara pemilu di Provinsi Bali. Indra menjelaskan bahwa dalam sesi FGD ini para delegasi dunia nampak sangat antusias terkait dengan kepemiluan di Indonesia.
 
“(Pemateri) juga menceritakan pengalaman-pengalaman mengelola kegiatan pemilu di Indonesia. Saya kira inti dari diskusi dan pertanyaan-pertanyaan dari floor tadi, mereka sangat antusias, malah kita membatasi tadi pertanyaannya, sangat antusias sekali bagaimana melihat pemilu di Indonesia, termasuk beberapa aspek kerumitan, complicated-nya, itu mereka tanyakan,” terang Indra.
 
Diakhir, Indra menyampaikan EVP ini adalah sebuah momen penting bagi Indonesia untuk menunjukan bagaimana besar dan demokratisnya Indonesia di mata dunia. “Jadi saya kira ini pengalaman untuk EVP ini adalah kesempatan saling bertukar pikiran dengan negara-negara anggota IPU dalam hal ini yang berkaitan dengan fungsi parlemennya,” pungkasnya. 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024