Kami meminta Indonesia untuk membuka jalur komunikasi mereka (kelompok MNLF) guna membantu mencari resolusi damai terhadap insiden Zamboanga
Manila (ANTARA News) - Pemerintah Filipina meminta bantuan Indonesia dan negara lain untuk menyelesaikan kebuntuan pasukan pemerintah dengan Kubu Pembebasan Bangsa Moro (MNLF) pimpinan Nur Misuari di Zamboanga.

Pernyataan itu diungkapkan Penasihat Presiden urusan Proses Perdamaian, Teresita "Ging" Deles, Selasa.

"Kami meminta Indonesia untuk membuka jalur komunikasi mereka (kelompok MNLF) guna membantu mencari resolusi damai terhadap insiden Zamboanga," kata Deles dalam satu pernyataan.

Deles mengatakan, para pejabat kedutaan Indonesia menjelaskan kepada mereka bahwa mereka akan terbuka untuk "menerima dan mengirimkan pesan dari satu pihak ke pihak lain."

"Mereka tidak melihat hal itu terjadi di dalam peran mereka untuk secara proaktif membuat seruan ke kedua pihak," katanya.

Dia juga mengatakan, Filipina telah menyampaikan permintaan mereka ke Indonesia Selasa lalu dan kepada seluruh anggota Komite Perdamaian Organisasi Konferensi Islam, Kamis--jika mereka bisa membantu menyelesaikan insiden yang sekarang memasuki hari kesembilan.

Dia juga mencatat bahwa Indonesia hanya mendapat permintaan pengaturan perjalanan untuk menghadiri pertemuan tripartit di Yogyakarta, tetapi tidak pernah meminta berbicara tentang penyelesaian krisis Zamboanga.

"Kami memahami Indonesia dalam beberapa kali kesempatan menerima pesan dari kelompok Misuari pekan lalu, satu-satunya topik yang mereka angkat adalah tentang pengaturan perjalanan untuk menghadiri pertemuan di Yogyakarta, sampai mereka meminta penundaan pertemuan Kamis lalu," kata dia.

"Menanggapi pertanyaan kami, mereka menjelaskan bahwa kelompok Misuari pernah meminta atau menawarkan untuk berbicara tentang penyelesaian insiden di Zamboanga," katanya.

Pada Kamis, atas permintaan Misuari, Indonesia menunda pembicaraan damai tripartit antara pemerintah dan MNLF yang awalnya dijadwalkan pada Senin 16 September.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013