Zamboanga, Filipina (ANTARA News) - Polisi menyisir seluruh puing-puing satu hotel Filipina selatan yang terkena serangan bom dan menemukan satu mayat lagi dari bawah reruntuhan Senin, sehingga korban tewas menjadi tiga.

Polisi mengatakan, mereka juga menemukan jejak bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan bom rakitan di reruntuhan Wisma Pensiunan Atilano itu beberapa jam setelah ledakan Minggu malam di kota pelabuhan Zamboanga di pulau Mindanao.

"Kami menemukan satu tubuh lagi di bawah puing-puing, dan kami melakukan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menangkap mereka yang berada di balik serangan ini," kata komandan polisi kota, Inspektur Senior Edwin de Ocampo.

Ia mengatakan, 27 orang lainnya menderita luka-luka akibat ledakan, yang menurut para ahli persenjataan berasal dari salah satu dari 35 kamar hotel.

Kekuatan ledakan menghancurkan lantai atas dari dua lantai bangunan itu, sementara api yang mengikuti ledakan cepat mencapai lantai bawah, kata wartawan AFP di tempat kejadian

De Ocampo mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh sebuah bom rakitan, walaupun belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Kota Zamboanga telah sering menjadi target serangan bom, acapkali dilakukan oleh kalangan garis keras Islam dan kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di sekitar daerah atau pulau-pulau terdekat.

Pada akhir Oktober, sebuah bom menewaskan dua orang di satu restoran pinggir jalan di Zamboanga.

Gerilyawan Abu Sayyaf yang berkaitan dengan Al Qaida beroperasi tepat di seberang selat di dekat pulau Basilan, dari mana mereka sering melakukan penculikan dan serangan bom.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011