Setiap musim gelombang besar, kami juga selalu diliputi ketakutan....
Negara, Bali (ANTARA) -
Pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida mengatasi abrasi hebat di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kabupaten Jembrana, Bali yang sudah berlangsung 13 tahun, mengingat daerah ini merupakan objek wisata kuliner Jembrana.
 
Saat melakukan sosialisasi terkait pembangunan senderan pencegah abrasi, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, diperkirakan pembangunan akan dimulai pertengahan bulan April.
 
"Pembangunan senderan pencegah abrasi di lokasi ini merupakan tindak lanjut dari proposal yang kami sampaikan tahun 2022 lalu," kata Bupati kepada warga di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Negara, Jembrana, Selasa.
 
Dia mengatakan, untuk pembangunan itu, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp23,5 miliar guna menanggulangi abrasi sepanjang 750 meter.
 
Menurut dia, sebenarnya pihaknya mengusulkan anggaran Rp50 miliar, namun baru sejumlah itu yang disetujui, dengan sisanya akan dialokasikan pada tahun anggaran 2025.
 
Penanganan abrasi, kata dia lagi, merupakan wewenang pemerintah pusat, sehingga untuk penanggulangan bencana di Dusun Pabuahan ini, pihaknya harus bisa meyakinkan pemerintah pusat untuk segera mengatasi abrasi di wilayah tersebut.
 
"Sejak mengajukan proposal tahun 2022, kami terus berkomunikasi dengan kementerian terkait agar penanggulangan abrasi di Pabuahan ini bisa dilaksanakan tahun ini. Dengan perjuangan panjang, akhirnya berbuah manis dengan pembangunan senderan pencegah abrasi tahun ini," katanya lagi.
 
Menurut dia, pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari proposal Bupati Jembrana Nomor: 610/081/PUPRPKP/2022 bertanggal 20 Januari 2022.
 
Pembangunan senderan pencegah abrasi di pantai Pabuahan yang merupakan salah satu objek wisata kuliner di Kabupaten Jembrana ini, disambut haru dan gembira warga setempat.
 
Hariyanto, salah seorang warga mengatakan, mereka sudah menunggu 13 tahun agar pemerintah mengatasi abrasi yang membuat kawasan itu porak-poranda dan membuat usaha kuliner ikan bakar warga setempat banyak yang tutup.
 
"Setiap musim gelombang besar, kami juga selalu diliputi ketakutan, karena ombak yang menyebabkan abrasi sudah merobohkan banyak rumah dan usaha kuliner warga disini," katanya pula.
 
Kepala Seksi Pelaksana Balai Wilayah Sungai Bali-Penida I Wayan Suteja mengatakan, pembangunan ini akan memperhatikan kekuatan dan estetika.
 
Dia mengungkapkan, saat ini masih dilaksanakan proses tender yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan bulan April.
 
"Untuk proses pembangunan, kami minta masyarakat memberikan dukungan agar berjalan lancar dan aman. Kami juga akan usulkan kelanjutan pembangunan ini untuk anggaran tahun depan," katanya.
 
Sebelum dilanda abrasi hebat, Pantai Pabuahan merupakan salah satu objek wisata kuliner dengan menu unggulan masakan ikan laut.
 
Pada masa jayanya, belasan rumah makan lesehan berderet di sepanjang pantai wilayah tersebut yang tidak pernah sepi dari pengunjung.
 
Sejak abrasi mulai melanda sekitar 13 tahun lalu, sebagian besar rumah makan ikan bakar di kawasan itu tutup karena hancur diterjang ombak.
 
Beberapa yang masih ada saat ini hanya menempati lahan sempit yang juga terus dikikis abrasi.
Baca juga: Abrasi di objek wisata kuliner Jembrana makin parah

Pewarta: Gembong Ismadi/Rolandus Nampu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024