Jakarta (ANTARA) -
Vokalis grup band Slank Akhadi Wira Satriaji atau Kaka Slank berharap pada pemilu kali ini pemerintah bisa menerapkan sekolah gratis agar semakin banyak orang pintar di Indonesia.
 
"Harapannya sekolah gratis jadi makin banyak orang pintar, jadi peluang untuk di bodoh-bodohi kecil," katanya saat ditemui di Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta, Rabu.
 
Kaka, yang mencoblos di TPS 31 bersama istri dan anaknya, mengatakan sekolah bisa jadi tempat untuk menerapkan sistem politik sedari dini. Dengan adanya sekolah gratis akan semakin banyak masyarakat yang pintar sehingga tidak mudah dibodohi.
 
Hal itu yang juga menjadi pertimbangannya dalam memilih calon presiden dan calon legislatif yang mendukung soal pendidikan. Ia juga melihat dari latar belakang para kandidat yang ia kenal dan mengetahui track record dari calon tersebut.
 
Selain soal pendidikan, Kaka juga menaruh perhatian pada seni dan budaya yang ia harap juga semakin diperhatikan oleh pemerintah agar budaya Indonesia bisa mendunia.

Baca juga: Rhoma Irama gunakan hak pilih di TPS Mampang Prapatan

Baca juga: Bimbim Slank salurkan hak suaranya di TPS 31 Potlot

 
"Kebudayaan juga harus dipandang sebagai hal utama untuk bangsa ini karena jangan cuma ngomong Indonesia budayanya kuat tapi kalau nggak support dari pemerintah enggak jadi apa-apa juga," katanya.
 
Mengambil contoh dari kebudayaan Korea Selatan yang bisa mendunia dengan pop kulturnya, ia berharap dengan budaya Indonesia yang lebih banyak dapat di dukung oleh pemerintah pada periode mendatang.
 
Pria kelahiran 1974 ini juga mengaku sering bertukar pendapat dengan anak dan istrinya tentang politik. Ia pun membebaskan anaknya untuk memilih calon presiden maupun legislatif yang dikehendaki dengan mencari latar belakang para kandidat dari internet.
 
"Belajar demokrasi yang paling sederhana kan di rumah, jadi dari dulu sih begitu, sudah punya KTP berarti sudah dewasa sudah nggak pantas gue suruh-suruh, sudah pilihan mereka," kata Kaka.
 
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
 
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
 
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Baca juga: Ario Bayu ajak anak muda ikut Pemilu: harus memilih

Baca juga: Cinta Laura sampai Ivan Gunawan gunakan hak pilih di luar negeri

 
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
 
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
 
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024