Seoul (ANTARA) - Sekitar 300 orang yang diduga pekerja asal Korea Utara tiba di Rusia menggunakan kereta awal bulan ini, menurut pakar Korea Selatan pada Rabu. 

Orang-orang Korut itu berdatangan di tengah kerja sama yang semakin erat antara pemerintah Korut dan Rusia. 

Dengan mengutip sumber di Rusia, Cho Han-bum, seorang peneliti senior pada Institut Unifikasi Nasional Korea yang didanai negara, mengatakan ratusan pekerja Korut terlihat turun dari kereta di sebuah stasiun dekat Vladivostok pada 5 Februari.

"Mereka terlihat membawa paket, namun jika melihat pakaian mereka, sekilas terlihat mereka seperti pekerja, bukan wisatawan," kata Cho. Ia menyampingkan kemungkinan bahwa mereka adalah pelajar atau pejabat di misi diplomatik.

Dia mengatakan orang-orang tersebut tampak seperti kelompok pertama pekerja Korut yang sepertinya akan terus dikirim pemerintah Korut ke Rusia.

Jika benar, tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melarang Korea Utara mengirim pekerja ke luar negeri.

Seluruh anggota PBB diharuskan memulangkan setiap warga Korut yang mencari penghasilan di wilayah hukum mereka paling lambat akhir 2019 sesuai Resolusi DK PBB 2397. Resolusi itu disahkan pada 2017.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menolak mengonfirmasi kedatangan ratusan warga Korea Utara tersebut di Rusia.

"Kami terus memantau situasi yang terkait dengan pengiriman pekerja Korut ke Rusia," kata badan itu.

Korut dan Rusia telah memperluas bidang kerja sama mereka menyusul pertemuan puncak antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada September tahun lalu.


Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Kremlin: Rusia akan tingkatkan hubungan dengan Korut di semua bidang

Baca juga: Lembaga AS lapor aktivitas kereta luar biasa di perbatasan Korut-Rusia


 

Kim Jong-un sebut hubungan dengan Rusia jadi prioritas

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024