Istanbul (ANTARA) - Satu orang tewas dan korban lainnya luka-luka pada serangan pasukan Israel terhadap Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, Gaza selatan, menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, Kamis.

Serangan itu dilakukan di bagian ortopedi rumah sakit yang berada di bawah blokade pasukan Israel selama 25 hari terakhir, menurut laporan tersebut.

Pasukan Israel memaksa ribuan warga Palestina yang mencari perlindungan di Rumah Sakit Nasser untuk meninggalkan lokasi tersebut.

Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel memerintahkan para pengungsi untuk mengevakuasi diri dari rumah sakit, di bawah todongan senjata api.

Pasukan Israel memerintahkan mereka untuk pergi dalam satu antrian dan menuju wilayah timur Khan Younis.

Saksi mata tersebut juga mengatakan bahwa kendaraan militer terus mengepung rumah sakit tersebut, sementara buldoser tentara menghancurkan temboknya sebagai persiapan untuk menyerbu rumah sakit tersebut.

Pada Selasa, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan beberapa warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel ketika mencoba keluar dari Rumah Sakit Nasser.

Sejak 22 Januari, Khan Younis telah menyaksikan invasi darat besar-besaran Israel, yang memaksa puluhan ribu penduduk kota tersebut mengungsi akibat pemboman besar-besaran Israel.

Pada Minggu, pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan situasi di dalam dan sekitar Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza, yang telah dikepung oleh pasukan Israel.

“Kami sangat prihatin terhadap keselamatan pasien dan petugas kesehatan, karena meningkatnya pertempuran di sekitar rumah sakit. Kami ulangi: kesehatan HARUS dilindungi setiap saat,” kata Ghebreyesus dalam media sosial X, mengulangi seruannya untuk gencatan senjata.

 
Sumber: Anadolu

Baca juga: WHO peringatkan invasi Israel di Rafah akan jadi bencana tak terduga
Baca juga: Klinik Doctors Worldwide di Gaza hancur akibat serangan Israel

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024