Nilai ekspor batu bara turun sebesar 590,1 juta dolar AS atau kira-kira turun sebesar 19,68 persen.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor batu bara Indonesia pada Januari 2024 turun sebesar 590,1 juta dolar amerika Serikat (AS) menjadi 2,41 miliar dolar AS.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan penurunan ekspor batu bara mencapai 19,68 persen dibandingkan dengan Desember 2023 sebesar 3,00 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor batu bara turun sebesar 590,1 juta dolar AS atau kira-kira turun sebesar 19,68 persen," ujar Amalia, di Jakarta, Kamis.

Amalia menyampaikan, penurunan ekspor batu bara secara bulanan disebabkan oleh dua hal, yakni volume atau jumlah batu bara dan harga komoditas secara global.

Volume ekspor batu bara pada Januari 2024 tercatat sebesar 29,50 juta ton atau turun 18,06 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebanyak 36,00 juta ton.

Lebih lanjut, Amalia mengatakan bahwa saat ini di pasar global juga sedang terdapat tren penurunan batu bara.

"Di dalam pasar global ada penurunan tren dari harga batu bara," kata Amalia pula.

Adapun negara tujuan ekspor batu bara yang mengalami penurunan paling dalam adalah China sebesar 25,08 persen secara bulanan dan India 17,11 persen secara bulanan.

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia Januari 2024 mencapai 20,52 miliar dolar AS atau turun 8,34 persen dibanding Desember 2023 yang sebesar 22,41 miliar dolar AS.

Penurunan ini disebabkan oleh ekspor nonmigas dari 20,9 miliar dolar AS menjadi 19,13 miliar dolar AS. Ekspor migas juga urun 5,49 persen, yaitu 1,5 miliar dolar AS menjadi 1,4 miliar dolar AS.

Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 32,53 persen menjadi 412,0 juta dolar AS. Sementara ekspor minyak mentah naik 39,31 persen menjadi 157,2 juta dolar AS dan ekspor gas naik 9,67 persen menjadi 828,4 juta dolar AS.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2024, penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 805,9 juta dolar AS, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 208,0 juta dolar AS.

Komoditas lain yang juga mengalami penurunan adalah bijih logam, terak, dan abu 462,0 juta dolar AS, logam mulia dan perhiasan/permata 311,2 juta dolar AS, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya 96,6 juta dolar AS serta kendaraan dan bagiannya 30,2 juta dolar AS.
Baca juga: PTBA jajaki pasar Eropa kirim ratusan ton batu bara ke Italia
Baca juga: APBI: Kebijakan penempatan DHE tambah beban eksportir batu bara

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024