sebagai gambaran nyata kepedulian kaum perempuan terhadap kemajuan daerah
Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo, Jawa Tengah, menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) perempuan di Pendopo Kabupaten Wonosobo.

"Musrenbang perempuan adalah komitmen Pemkab Wonosobo terhadap pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan, dimana tahun ini adalah tahun ketiga diselenggarakan hal tersebut," kata Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat membuka Musrembang Perempuan di Wonosobo, Kamis.

Menurut dia pelibatan perempuan dalam perencanaan, formulasi, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi kebijakan dan program pembangunan menjadi sebuah hal yang penting dan strategis.

Musrenbang Perempuan dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempertemukan perangkat daerah yang bersinggungan dengan isu-isu ketimpangan gender dengan perwakilan dari organisasi perempuan dan masyarakat.

Baca juga: Bupati Wonosobo: TP PKK jadi pionir pemberdayaan keluarga berkualitas
Baca juga: KemenPPPA gelar pelatihan wujudkan kesetaraan di dunia kerja

Ia menjelaskan, musrenbang itu akan tercipta kesepahaman terhadap permasalahan dalam pemenuhan kesetaraan gender dari berbagai dimensi, yang diharapkan mampu menghasilkan kegiatan yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan kelompok rentan.

"Saya mengapresiasi antusiasme peserta musrenbang perempuan kali ini, di mana mengindikasikan kemauan kuat saudara untuk bersuara dan berpartisipasi dalam pembangunan, sebagai gambaran nyata kepedulian kaum perempuan terhadap kemajuan daerah," katanya.

Melalui momentum ini pula, dia berharap pengarusutamaan gender di Kabupaten Wonosobo dapat semakin maju, sehingga hasil pembangunan dapat secara inklusif memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Wonosobo.

"Saya optimistis melalui musrenbang ini akan dihasilkan rumusan-rumusan strategis yang dapat dikembangkan menjadi program riil, yang mampu mewadahi aspirasi perempuan serta menciptakan ruang aman, juga hasil pembangunan yang tepat guna dan tepat sasaran," katanya.

Baca juga: Komnas Perempuan: Kerja sama banyak pihak penting hapus praktik P2GP
Baca juga: Menteri PPPA serukan ruang belajar setara bagi anak laki dan perempuan


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo Dyah Retno Sulistiyowati, menyampaikan strategi kesetaraan gender dan inklusi sosial, serta capaian indeks pembangunan gender (IPG) Kabupaten Wonosobo tahun 2022.

Ia menjelaskan, IPG itu mengukur keberhasilan pembangunan kesetaraan gender dalam hal kualitas hidup laki-laki dan perempuan dari dimensi kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang angkanya sebesar 92,65 atau peringkat 20 di Jawa Tengah.

Sementara indeks pemberdayaan gender (IDG) merupakan ukuran keberhasilan pembangunan kesetaraan gender dalam sumbangan pendapatan perempuan, keterlibatan perempuan di parlemen, dan perempuan sebagai tenaga profesional.

"Saat ini  angka IDG baru mencapai 49,19 atau terendah di Jawa Tengah," katanya.

Ia menjelaskan, kondisi di atas menggambarkan pengarusutamaan gender perlu terus ditingkatkan, mengingat perempuan memiliki potensi yang besar dalam memberikan sumbangsih terhadap pembangunan.

"Kondisi ini tidak terlepas dari terbatasnya peluang perempuan, yang bersumber dari nilai dan norma masyarakat, untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kelembagaan, serta kegiatan lainnya," katanya.

Ia menjelaskan, kehadiran organisasi perempuan dan elemen masyarakat dalam memberikan sumbangsih gagasan, diharapkan dapat memberikan perspektif yang akurat terhadap kondisi riil di tengah masyarakat, guna memastikan kelompok rentan mendapatkan akses dan manfaat atas program yang dilaksanakan oleh pemerintah," katanya.

Baca juga: TKN apresiasi peran perempuan dalam rumah tangga dan pemerintahan
Baca juga: KPPPA dorong keterwakilan perempuan dalam politik yang belum maksimal
Baca juga: Menteri PPPA ajak perempuan bersatu dobrak stigma masih melekat

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024