Hefei (ANTARA) - Sejak awal 2024, pabrik MEB Volkswagen Anhui di Kota Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China timur, telah beroperasi dengan kapasitas penuh untuk memproduksi kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) untuk pasar Eropa.

Di pabrik yang canggih tersebut, sekitar 1.000 robot ditugaskan untuk melakukan berbagai tugas dan kendaraan berpemandu otomatis mengangkut material secara teratur. Pada saat yang sama, CT industri melakukan analisis kualitas yang sangat efisien dalam waktu nyata (real time).

Dengan investasi lebih dari 30 miliar yuan (1 yuan = Rp2.166) atau sekitar 4,22 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.585), Volkswagen telah membangun sentra baru di Hefei yang mencakup seluruh rantai nilai mulai dari penelitian dan pengembangan (litbang) hingga manufaktur, penjualan, serta layanan NEV, dengan 1.200 personel litbang.

Seiring dengan percepatan pengembangan sistem industri modern dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di China, semakin banyak perusahaan seperti Volkswagen yang memprioritaskan investasinya di industri berteknologi tinggi dan mencari peluang bisnis baru.

Pada 2023, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) aktual China, yang tetap berada pada level tertinggi dalam sejarah, mencapai lebih dari 1,13 triliun yuan, menurut Kementerian Perdagangan China.

Pada November 2023, perusahaan bioteknologi Amerika Serikat Moderna memulai pembangunan pabrik farmasi pertamanya di China, dengan estimasi investasi sebesar 3,6 miliar yuan. Pada bulan yang sama, pembangunan pabrik produksi baterai baru BMW di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, telah rampung.

Tahun ini, industri teknologi tinggi China siap untuk tetap menjadi titik fokus bagi para investor asing.

Perencana ekonomi utama negara itu baru-baru ini meluncurkan sejumlah proyek investasi asing unggulan baru, dengan total investasi yang direncanakan mencapai lebih dari 15 miliar dolar AS, yang mencakup berbagai bidang, termasuk biomedis, manufaktur mobil, baterai listrik, dan teknik kimia.

Peningkatan pasar konsumen China dan peningkatan inovasi iptek juga telah memperkuat keinginan perusahaan-perusahaan asing untuk membidik bisnis baru di China, ujar Wang Yaping, Deputi Manajer Umum Deloitte Cabang Hefei.

Selain berinvestasi lebih banyak di industri teknologi tinggi, banyak perusahaan asing mulai meluncurkan pusat-pusat litbang dan membangun rantai pasokan lokal, bukan hanya membangun basis produksi di China.

Baru-baru ini, Siemens secara resmi membuka pusat litbang perangkat lunak industri di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan. Tahun lalu, Volkswagen mengumumkan akan mendirikan Volkswagen China Technology Company, pusat pengembangan terbesarnya di luar Jerman, di Anhui.

"Dengan strategi 'di China untuk China', kami akan mengembangkan lebih banyak teknologi di sini di masa depan untuk memanfaatkan kekuatan inovatif lokal dengan lebih baik lagi dan merespons lebih cepat terhadap kebutuhan pelanggan China," kata Erwin Gabardi, CEO Volkswagen Anhui. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024