Jakarta (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Indonesia membantu menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Singapura melalui keterlibatan aktif mereka dalam penyelenggaraan.

"Partisipasi politik mahasiswa bentuknya beragam dan dalam banyak dimensi," ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, IGAK Satrya Wibawa, melalui rilis pers yang diperoleh ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Keterlibatan aktif para mahasiswa, kata Satrya, merefleksikan komitmen mereka untuk membantu Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura.

Menjadi relawan PPLN juga menjadi bentuk komitmen para mahasiswa untuk menjaga proses pemilu di Singapura agar dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

"Perbedaan pilihan politik di antara mereka tidak menjadi hambatan karena mereka melihat dan mengusung nama Indonesia sebagai payung besarnya," tambah Satrya.

Sekitar 200 mahasiswa menjadi relawan di antara enam ratusan relawan yang membantu pelaksanaan Pemilu 2024 di Singapura.

Mereka mendapat tugas yang berbeda-beda, seperti petugas tps, pengamanan, pengawas pemilu, media, informasi, pendaftaran hingga mengurusi konsumsi.

Michele, mahasiswi tahun pertama di Universitas Nasional Singapura (NUS) mengatakan tidak keberatan untuk menghabiskan libur panjang tahun baru China di KBRI Singapura untuk mengikuti bimbingan teknis, gladi bersih hingga mengawal proses pemungutan suara dan penghitungan suara.

"Senang rasanya bersama ratusan kawan-kawan lain mengalami pengalaman baru terlibat dalam pemilu," kata dia.

Pemilu di Singapura dilaksanakan pada Minggu, 11 Februari 2024. Pemilu 2024 mencakup pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legislatif.

Di Singapura, terdapat 57 ribu orang yang termasuk dalam daftar pemilih tetap (dpt) yang mendapatkan undangan pencoblosan. Namun, hanya 18 ribu pemilih yang datang dan menggunakan hak suaranya.

Proses penghitungan suara sudah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 dan dilanjutkan dengan penghitungan suara pos pada 15 Februari 2024.

"Pemilih pada pemilu 2024 memang tidak sebanyak pemilih pada 2019, sebab utamanya adalah karena bersamaan dengan libur panjang tahun baru Imlek," kata M. Nadhif Haryadipta, salah satu dari enam anggota PPLN Singapura.

Baca juga: Selesaikan penghitungan suara, PPLN Beijing salin data ke Sirekap KPU

Baca juga: Majelis Bawaslu putuskan KPU langgar administrasi pemilu di Taipei

Pewarta: Katriana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024