Mobil murah ini sebenarnya akan lebih cocok dipasarkan di luar daerah...
Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan penolakannya terhadap kehadiran mobil murah di wilayah setempat.

"Kalau saya pribadi terlepas dari hak azasi, kita serahkan ke kemampuan masyarakatnya. Tapi kalau saya sebagai kepala daerah, kehadiran mobil murah berpotensi menimbulkan kemacetan yang lebih parah," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, di Bekasi, Senin.

Menurutnya, kondisi infrastruktur Kota Bekasi saat ini belum mampu mengimbangi volume kendaraan yang ada, sehingga masih terjadi kemacetan di sejumlah titik.

Pertumbuhan kendaraan yang pesat, kata dia, turut berkontribusi memperparah situasi kemacetan di sejumlah perkotaan.

"Pelebaran dan penambahan jalan yang selama ini kita lakukan akan terkesan sia-sia bila jumlah kendaraannya terus bertambah," ujarnya.

Menurut Rahmat, mobil murah yang saat ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp70 juta ini lebih cocok untuk dipasarkan di luar Jabodetabek.

"Mobil murah ini sebenarnya akan lebih cocok dipasarkan di luar daerah khususnya Jabodetabek yang saat ini permasalahan lalu lintasnya sudah sangat kompleks," ujarnya.

Justru yang perlu dipersiapkan Pemkot Bekasi saat ini, kata dia, adalah penambahan unit angkutan umum massal dan bus sekolah.

"Justru yang perlu dikembangkan saat ini adalah penambahan sub terminal agar memudahkan masyarakat mengakses transportasi umum," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013