Sebanyak 66 titik panas tersebut terpantau sepanjang Sabtu kemarin (17/2) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA
Balikpapan (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi ada 66 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diimbau melakukan penanganan.
 
"Sebanyak 66 titik panas tersebut terpantau sepanjang Sabtu kemarin (17/2) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, di Balikpapan, Ahad.
 
Informasi sebaran titik panas tersebut, lanjutnya, sudah disampaikan ke pihak terkait, seperti Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
 
Jumlah titik panas tersebut naik dibanding hari sebelumnya, Jumat (16/2) ,yang terdeteksi 25 titik dengan sebaran di enam kabupaten/kota yakni Samarinda (1), Paser (1), Penajam Paser Utara (1), Kutai Barat (2), Kutai Timur (14), dan Kutai Kartanegara (6). 

Baca juga: BMKG temukan 25 titik panas di Kaltim
 
Mengingat jumlah titik panas yang mengalami peningkatan, maka ia mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dengan tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan.
 
Menurutnya, kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena api maupun bara yang kecil.
 
Sebanyak 66 titik panas yang terdeteksi kemarin, kata dia, tersebar pada tujuh kabupaten/kota yakni Samarinda (2), Paser (2), Penajam Paser Utara (1), Kutai Barat (3), Kutai Timur (38), Kutai Kartanegara (19), dan Kabupaten Mahakam Ulu (1).

Baca juga: BMKG deteksi 22 titik panas di Kaltim
Baca juga: BMKG deteksi titik panas di Kaltim bertambah jadi 121
 
 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024