Kami tetap (dukung,red) suport di masa transisi, karena masih ada warga yang mengungsi,"
Jakarta (ANTARA News) - Bantuan dari Kementerian Sosial untuk pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung Provinsi Sumatera Utara masih berlanjut meski masa tanggap darurat sudah berakhir.

"Kami tetap (dukung,red) suport di masa transisi, karena masih ada warga yang mengungsi," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Margo Wiyono di Jakarta, Senin.

Saat ini total jumlah pengungsi masih 4.349 jiwa yang berada di 12 titik pengungsian. Mereka yang masih mengungsi adalah warga yang tempat tinggalnya berada pada radius rawan erupsi Sinabung yaitu tiga kilometer.

Titik-titik pengungsian yaitu di Jambur Tuah Loh Pati 70 jiwa, Masjid Agung 50 jiwa, GBKP Zentrum 81 jiwa, Masjid Istikar Berastagi 112 jiwa, KWK Berastagi 214 jiwa, Kantor Klasis GBKP Kota 650 jiwa, Jambur Sempakata 1500 jiwa, KNPI 42 jiwa, GPdI Ota et Labora 45 jiwa, Batukarang 1111 jiwa, Jambur Payung 404 jiwa dan di Kutatayat 70 jiwa.

Sebelumnya pengungsi mencapai 15.281 jiwa (18/9), 14.927 jiwa (19/9), 12.322 jiwa (20/9), dan 10.572 jiwa (21/9).

Menurut Margo, dukungan yang masih diberikan berupa bantuan permakanan dan kebutuhan pokok serta dua unit dapur umum.

"Dukungan masih kita berikan karena meski masa tanggap darurat sudah dinyatakan berakhir, warga yang kembali ke rumah juga butuh bantuan permakanan," tambah Margo.

Kondisi Gunung Sinabung menurut Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), kegempaan vulkanik dalam sudah menurun, dalam empat hari terakhir tercatat hanya 20 kali per hari.

Letusan kecil-kecil hanya berupa abu vulkanik. PVMBG Badan Geologi telah menetapkan radius tiga kilometer, khususnya di daerah kawasan rawan bencana (KRB) III, tidak boleh ada aktivitas masyarakat.

Ada lima desa yang warganya diharuskan mengungsi yaitu Desa Simacem, Bekerah, Sigarang-garang, Kutagunggung, dan Sukameriah. Bagi pengungsi yang tinggal di luar dari radius tiga kilometer boleh pulang ke rumah masing-masing.
(D016/A011)

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013