BSIP dan BRIN jangan ada sekat lagi. Jangan ada izin-izin lagi dalam koordinasi. Ingat, kita ini satu kesatuan yang mungkin saja ke depan para peneliti BRIN kembali lagi menjadi Balitbangtan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) membuka ruang kolaborasi yang kuat dengan para peneliti pertanian (Ex-Litbang Pertanian) di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkokoh persatuan dalam mendukung program strategis pertanian.

"BSIP dan BRIN jangan ada sekat lagi. Jangan ada izin-izin lagi dalam koordinasi. Ingat, kita ini satu kesatuan yang mungkin saja ke depan para peneliti BRIN kembali lagi menjadi Balitbangtan," kata Amran dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Amran menekankan hal tersebut dalam kegiatan sinergi dan kolaborasi Kementan-BRIN untuk mendukung program strategis pembangunan pertanian di Auditorium Utama Sadikin Sumintawikarta Kota Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: BSIP Aceh produksi tujuh ton benih padi varietas mekongga

Mentan berharap kinerja kedua lembaga tersebut semakin memperkokoh persatuan untuk mendukung program strategis pertanian.

Mentan mengatakan, mulai hari ini para peneliti BRIN dipersilakan untuk mulai berkantor lagi di lingkup Kementan. Mereka bahkan dipersilakan untuk mengatur ruangannya kembali setelah beberapa tahun ditinggalkan.

"Silakan atur lagi ruangan kerja kalian, nanti aku tambah anggarannya. Jadi sekali lagi silakan berkoordinasi, sebab kita sama bekerja untuk merah putih. Hari ini aku keluarkan izin untuk peneliti akses ke Kementan dan kita harus visioner untuk meraih mimpi besar kita agar menjadi lumbung pangan dunia," ujar Amran.

Baca juga: Kementan optimalkan lahan rawa tingkatkan produksi pertanian

Di tempat yang sama, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjri Djufri mengatakan bahwa peran peneliti pertanian akan memperkuat kinerja sektor pertanian untuk mewujudkan swasembada dan Indonesia lumbung pangan dunia.

"Kegiatan ini untuk menyinergikan pembangunan pertanian ke depan agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia," kata Fadjri.

Sementara itu Deputi BRIN Mego Pinandito mengaku siap menjalankan arahan Menteri Pertanian terkait mengawal keberlanjutan pembangunan pertanian ke depan. Salah satunya adalah mengembangkan riset untuk benih unggul di seluruh Indonesia.

"Kami akan melanjutkan apa yang dihasilkan teman teman peneliti yang tadinya ada di Kementan. Secara khusus banyak sekali informasi di luar yang bisa kita jadikan kegiatan riset," ucap Mego.

Peneliti pertanian (Ex-Litbang Pertanian) yang berkantor di BRIN saat ini mencapai 1.300 orang. Mereka rata-rata memiliki kemampuan riset yang sangat tinggi. Para peneliti yang hadir di acara ini sebanyak 450 orang dan peneliti yang hadir secara online sebanyak 800 orang.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024