Berdasarkan data Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), 75 persen dari seluruh jurnalis yang dibunuh di dunia pada 2023 berasal dari Palestina.
Teheran, Iran (ANTARA) - Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional pada Kementerian Luar Negeri Qatar Lolwah Al Khater menyampaikan kekecewaan atas pembunuhan jurnalis yang dilakukan pasukan Israel di Jalur Gaza.

Al Khater menyebut bahwa Israel telah memecahkan rekor pembunuhan dan penargetan jurnalis dalam sambutannya untuk Sesi ke-53 Komite Hak Asasi Manusia Arab Liga Arab di Doha, Qatar, Minggu (18/2).

Rezim Israel membunuh jurnalis hampir setiap harinya, ucap Al Khater dilansir dari kantor berita Palestina Sama.

“Komunitas internasional masih bungkam terkait pembunuhan yang dilakukan para penjajah Zionis di Gaza, dan para penjajah terus melakukan tindakan kriminal dan membantai orang-orang,” tegasnya.

Rezim Zionis Israel telah membunuh setidaknya 131 jurnalis selama berlangsungnya serangan Israel terhadap Gaza dalam lima bulan terakhir.

Terkait terus berlangsungnya pembunuhan anak-anak di Gaza, Al Khater menyatakan bahwa perang di Gaza mengungkap standar ganda Barat kepada dunia.

“Tentara Israel telah melanggar semua hukum, perjanjian, dan piagam Hak Asasi Manusia (HAM) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” tambah Al Khater.

Berdasarkan data Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), 75 persen dari seluruh jurnalis yang dibunuh di dunia pada 2023 berasal dari Palestina.

Pembunuhan jurnalis akan menurun secara global dari tahun ke tahun jika bukan karena kematian jurnalis di Gaza, ungkap CPJ dalam laporan tahunan mereka yang dirilis minggu lalu.

Sumber: IRNA

Baca juga: Federasi Jurnalis akan tuntut Israel jika tidak patuhi perintah ICJ
Baca juga: Kelompok kebebasan pers desak EU lindungi jurnalis dalam konflik Gaza


Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024