Pak SBY tahu tentang para kadernya, dan sayalah yang ditugaskan sebagai ketua Komisi III. Lalu mengapa fraksi lain harus ribut?
Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan penunjukan dirinya sebagai ketua Komisi III DPR merupakan suatu penugasan dari Fraksi Partai Demokrat, dan tidak ditentukan berdasarkan pemilihan dari para anggota komisi.

"Ini berdasarkan kesepakatan dua orang atau lebih, yang disebut dengan konvensi. Jadi, penunjukan (ketua Komisi III) ini merupakan hasil konvensi," kata Ruhut saat ditemui sebelum rapat paripurna DPR di Gedung Nusantara II DPR di Jakarta, Selasa.

Dia meyakini penunjukan dirinya sebagai Ketua Komisi III DPR RI seharusnya berdasarkan jatah dan kesepakatan dari Fraksi Partai Demokrat.

"Saya hanya mengatakan, politik itu berhubungan dengan ketatanegaraan. Kami partai pemenang, tetapi Pak SBY mengatakan di dalam membangun bangsa kita harus melibatkan semua pihak, termasuk dari partai lain," ujarnya.

Berdasarkan kesepakatan, kata dia, Partai Demokrat memilih beberapa komisi untuk diketuai, yaitu Komisi III, Komisi VII, dan Komisi X.

Ia menekankan bahwa jabatan Ketua Komisi III DPR itu bukanlah ditentukan berdasarkan pemilihan dari para anggota komisi, melainkan berdasarkan jatah fraksi. Fraksi Partai Demokrat yang telah ditunjuk berhak menduduki jabatan itu.

"Ini bukan pemilihan, tetapi ini adalah penugasan. Jatah kami (Demokrat) salah satunya adalah Komisi III. Pak SBY tahu tentang para kadernya, dan sayalah yang ditugaskan sebagai ketua Komisi III. Lalu mengapa fraksi lain harus ribut?," katanya.

Dia mengaku tidak terganggu dengan pendapat-pendapat beberapa anggota Komisi III yang meragukan kemampuannya untuk memimpin komisi itu.

Ia pun meyakini bahwa ia dapat memimpin komisi itu dengan baik karena telah memiliki pengalaman yang cukup sebagai pemimpin organisasi.

"Saya ini menjadi ketua organisasi Pemuda Pancasila selama lebih dari 20 tahun. Mengapa masih ragu dengan kemampuan saya?," katanya.

Ia juga mengatakan semua pihak dapat memeriksa "track record" (rekam jejak,red) dirinya sebagai anggota DPR karena ia yakin telah menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya selalu hadir dalam rapat-rapat paripurna dan rapat kerja komisi," katanya.

Pada kesempatan lain, Ketua Komisi III DPR yang masih menjabat, Gede Pasek Suardika mengatakan ia berharap agar Ruhut dapat segera dilantik menggantikan dirinya sebagai ketua komisi III.

"Mari kita berdoa bersama semoga Bang Ruhut bisa dilantik siang ini. Nanti siang setelah rapat paripurna, saya tinggal bersih-bersih meja saya. Kalau urusan administrasi sudah saya selesaikan," katanya.

Ia juga berharap agar kinerja Komisi III dapat menjadi lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Ruhut Sitompul.

Sebelumnya, Ruhut Sitompul menyatakan siap memimpin Komisi III DPR menggantikan rekan separtainya, Gede Pasek Suardika.

"Saya siap memimpin Komisi III DPR, hal yang baik dari kepemimpinan Pak Benny (Benny K Harman) dan Pak Gede (Gede Pasek Suardika) akan saya lanjutkan," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan dirinya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa masih banyak anggota DPR yang baik dan bersih.

Menurut dia, selama ini masyarakat menilai anggota DPR korup terlebih setelah munculnya kasus dugaan penyuapan Hakim Agung saat menjalani uji kelayakan di gedung parlemen.

"Mereka yang menolak kepemimpinan saya karena tahu bahwa Ruhut tidak kenal kompromi. Partai Demokrat saja saya `bersihkan`," ujarnya.

Dia mengatakan saat ini dirinya tidak melakukan pendekatan khusus kepada anggota Komisi III. Namun, dia menyerahkan semua prosesnya kepada mekanisme yang ada dan yakin akan menjabat Ketua Komisi III DPR.

"Orang yang menolak itu kan oknum, bukan atas nama partai. Saya yakin kalau Tuhan sudah menentukan, maka saya yakin tetap menjadi Ketua Komisi III," katanya.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013