Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bersama Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI) menandatangani nota kesepahaman kolaborasi selama lima tahun untuk menghasilkan teknologi terapan, informasi, dan praktik-praktik pengelolaan sumber daya yang berguna di tingkat tapak.

"Kami berharap hasil penelitian itu bisa dihilirisasi atau didorong agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau stakeholders yang memang punya kepentingan terkait penelitian tersebut," kata Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Muhammad Amin saat ditemui di Jakarta, Senin.

Kerja sama dua lembaga itu berlangsung selama lima tahun yang dituangkan dalam bentuk riset potensi sumber daya laut dan terestrial; kawasan konservasi perpaduan atau integrasi antara proteksi dan produksi.

Kemudian, status dan pengelolaan spesies di perairan maupun daratan; sistem pendanaan konservasi; kebijakan konservasi pengelolaan sumber daya alam hingga mitigasi, adaptasi, dan perubahan iklim, termasuk karbon biru.

Baca juga: Mentan minta BSIP-BRIN berkolaborasi kembangkan program strategis

Baca juga: Peneliti BRIN: Parpol harus beri edukasi terkait hitung cepat


Ketua YKCI Meizani Irmadhiany memandang kerja sama dengan BRIN merupakan salah satu cara yang paling pas untuk memperkuat riset tentang keanekaragaman hayati di Indonesia.

"Kerja sama ini menjadi awal upaya sistematis ke depannya agar pengembangan program kami bisa berhasil dan juga berdaya guna," Ketua YKCI Meizani Irmadhiany.

Lebih lanjut Meizani menuturkan pihaknya bersama BRIN sudah cukup banyak bekerja sama di tingkat tapak, salah satunya asesmen maritim wilayah paus yang berada di kawasan Laut Sawu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2022 lalu.

Menurutnya, YKCI adalah lembaga konservasi yang berbasis riset, inovasi dan juga ilmu pengetahuan.

"Kami percaya ke depannya bahwa riset dan inovasi maupun ilmu pengetahuan menjadi fondasi utama menghasilkan teknologi terapan ataupun informasi dan praktik pengelolaan sumber daya yang baik, baik di tingkat lokal, maupun tapak yang bisa dibawa ke level nasional ataupun internasional," kata Meizani.

"Semoga penandatanganan MoU ini membawa kolaborasi yang lebih kuat lagi dan dampak positif bagi perlindungan dan pelestarian sumber daya alam dan kawasan penting yang kami yakini adalah fondasi pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia ke depan," ucapnya.*

Baca juga: BRIN bersama Universitas Sam Ratulangi temukan tiga ngengat jenis baru

Baca juga: BRIN: IKN kemungkinan besar berlanjut pascapemilu 2024

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024