Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan memastikan stok dan pangan khususnya beras di wilayah tersebut cukup atau aman.

"Untuk kondisi stok pangan bahan pokok strategis terutama beras tercukupi baik pasokan dan ketersediaannya," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian(Sudin KPKP) Jakarta Selatan Hasudungan Sidabalok di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dari hasil pemantauan di lapangan dan stok yang ada, dapat dipastikan ketersediaan pangan terutama beras di Jakarta Selatan (Jaksel) mencukupi.

Untuk data kebutuhan dan ketersediaan semua berada di Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, namun setelah melakukan pengecekan semua dalam kondisi aman. "Kebijakan di tingkat provinsi," tuturnya.

Menjelang bulan suci Ramadhan, pihaknya rutin memantau stok dan juga harga komoditas bahan pokok strategis. Pemantauan dilakukan oleh petugas yang telah ditugaskan.

Baca juga: Kadin DKI: Pemerintah daerah harus bisa amankan stok beras di Jakarta
Baca juga: Food Station dan mitra usaha kerja sama amankan stok beras Ramadhan


Selain itu, kata Hasudungan, ada juga laporan dari pengelola pasar yang berada di Jaksel sehingga ketika terdapat kenaikan harga pangan, maka akan langsung ditangani dengan program yang ada seperti Program Pangan Murah.

"Program pemerintah melalui cadangan pangan beras SPHP juga cukup menjaga kestabilan stok pangan," katanya.

Sebelumnya, BUMD Pangan DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya mendistribusikan secara bertahap beras premium ke seluruh retail di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) demi ketersediaan komoditas pokok itu.

"Besok (14/2) Insyaallah dikirim kurang lebih 1.000 ton, harga jualnya Rp13.900 untuk masyarakat secara bertahap," kata Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/2).

Ia menjelaskan, stok beras di gudang 
mencapai 34.000 ton atau di atas stok minimum sebanyak 30.000 ton. Dalam stok tersebut juga terdapat 50.000 ton dari Bulog yang dikemas sekaligus dicampur dengan produk lokal.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024