Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35,6 mm dan durasi kurang lebih satu menit tujuh detik
Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan pada Senin (19/2) sore pukul 16.39 WITA Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi setinggi kurang lebih 1.000 meter di puncak gunung itu.

"Erupsi kembali terjadi di puncak gunung itu dengan ketinggian kurang lebih 1.000 meter," kata Petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, dalam laporannya yang diterima ANTARA di Kupang, Senin.

Ia mengatakan jika dihitung dari permukaan laut maka ketinggian kolom abu akibat erupsi gunung tersebut mencapai kurang lebih 2.423 meter. Secara visual, lanjutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35,6 mm dan durasi kurang lebih satu menit tujuh detik," kata Yeremias.

Baca juga: PVMBG: 821 kali erupsi terjadi di puncak Gunung Ile Lewotolok

Saat ini status gunung tersebut masih dalam status Level II (Waspada),  kata dia, karena pihaknya merekomendasikan beberapa hal kepada masyarakat sekitar maupun pengunjung, pendaki, wisatawan, yaitu antara lain tidak melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.

Masyarakat di tiga desa yang berada tepat di kaki gunung yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, lanjutnya, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas.

Kemudian masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman lahar yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan seperti saat ini.

Agar masyarakat terhindar dari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iain akibat abu vulkanik, PVMBG meminta masyarakat yang berada di sekitar gunung itu menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Baca juga: PVMBG: Waspada bahaya lahar Gunung Ile Lewotok NTT saat musim hujan
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024