fenomena PPKS harus dihadapi dengan sikap empati
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina meminta pemerintah provinsi melatih pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) memiliki keterampilan kerja.

"Jakarta sebagai kota harapan bagi masyarakat Indonesia, harus menunjukkan contoh dalam memperlakukan warga yang rentan termasuk PPKS,” kata Elva kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Elva menuturkan menjelang bulan Ramadhan, PPKS selalu menjamur di Jakarta maka dari itu diharapkan Pemprov DKI Jakarta membuat program terobosan untuk mengatasinya.

Dia menilai fenomena PPKS harus dihadapi dengan sikap empati dan solutif berkelanjutan serta pendekatan yang inklusif.

Selain itu, dia mengusulkan, Dinas Sosial DKI harus membuat terobosan program seperti pemberdayaan sosial dan ekonomi bagi para PPKS yang meliputi anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng), wanita tuna susila (WTS), dan wanita pria (waria).

Harapannya, para PPKS dapat mempersiapkan hidup secara mandiri atau kembali ke lingkungan sosial mereka dengan kemampuan dan keyakinannya yang meningkat.

“Selain itu, pendekatan preventif seperti penguatan jaringan kerja sama antar lembaga terkait, penyuluhan, dan sosialisasi program-program perlindungan sosial juga diperlukan,” jelasnya.

Program tersebut bisa berjalan optimal bila menggandeng satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain serta pihak swasta sebagai wadah para PPKS usai mendapat pelatihan.

“Pemerintah harus bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan, dan sektor swasta untuk menyediakan layanan dan dukungan yang komprehensif bagi PPKS,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta memberikan pelatihan keterampilan terhadap 7.345 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) jalanan yang berhasil ditertibkan atau dijangkau sepanjang 2023 sesuai dengan karakteristik binaan masing-masing.

"Dalam pembinaan di panti-panti, PPKS diberi pelatihan di bidang pelayanan dasar seperti sandang, pangan, dan sosial. Pelatihan akan disesuaikan dengan karakteristik mereka sebagai warga binaan," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Premi menyebut untuk hasil penjangkauan anak remaja, maka di panti remaja tersebut mendapatkan pembinaan keterampilan seperti teknik las, servis penyejuk udara (air conditioner/AC), operator komputer, perbaikan barang mebel atau perabot (furniture), dan beragam keterampilan lainnya.
Baca juga: Dinsos DKI minta masyarakat tetap jaga ketertiban usai Pemilu 2024
Baca juga: 3.242 warga binaan ikut pencoblosan Pemilu 2024
Baca juga: Dinsos DKI latih keterampilan 7.345 PPKS yang terjaring pada 2023

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024