Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Papua memasang karpet desinfeksi di terminal kedatangan baik itu di bandara maupun pelabuhan guna mencegah masuknya African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika ke Bumi Cenderawasih.

Kepala BBKHIT Papua Lutfie Natsir di Jayapura, Rabu, mengatakan pemasangan karpet desinfeksi merupakan salah satu upaya yang dilakukan guna mengantisipasi masuknya virus babi Afrika tersebut.

“Selain pemasangan karpet kami juga memperketat pengawasan di border atau perbatasan dengan melakukan pemeriksa barang bawaan penumpang untuk mengeliminir makanan yang berasal dari ternak babi,” katanya.

Menurut Lutfie, pihaknya kemudian melarang lalu lintas babi dan produknya dari dan ke Timika serta melaksanakan pelayanan sertifikasi sesuai SOP.

“Kami juga melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, pemasangan baliho serta memberikan buku saku ASF pada masyarakat penumpang sehingga diharapkan bisa lebih waspada lagi terhadap virus tersebut,” ujarnya.

Dia menjelaskan memang untuk di Provinsi Papua sendiri pihaknya belum mendapati adanya penumpang yang masuk dari pelabuhan atau bandara setempat terkait dengan ternak, produk dan olahan babi.

“Kami juga bersama Pemerintah Provinsi Papua telah meningkatkan kerja sama untuk mengantisipasi agar virus tersebut tidak masuk,” ujarnya.

Dia menambahkan dengan koordinasi bersama baik pemerintah daerah serta stakeholder diharapkan virus tersebut tidak masuk mengingat di Papua masyarakatnya mayoritas pemakan daging tersebut sehingga virus ASF ini menjadi perhatian semua.

Sebelumnya telah dilakukan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terkait pencegahan masuknya virus babi Afrika bertempat di ruangan Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Selasa (21/2).

Baca juga: Pemkab Mimika minta peternak tidak membakar babi yang terjangkit ASF

Baca juga: BKHIT Papua Tengah sinergi bersama "stakeholder" kendalikan virus ASF

Baca juga: Dinas Kesehatan Hewan Mimika sebut 245 ekor babi mati akibat virus ASF


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024