Timika (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Papua Tengah membangun sinergitas bersama stakeholder terkait untuk mengendalikan penyebaran virus African Swine Fever (ASF) di daerah ini.

Kepala Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Tengah Ferdi melalui rilis di Timika, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya menggelar sosialisasi pelarangan lalu lintas babi beserta produk turunannya.

"Sosialisasi ini kami selenggarakan di Ruang Rapat UPBU Mozes KIlangin Timika Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," katanya.

Baca juga: Dinas Kesehatan Hewan Mimika sebut 245 ekor babi mati akibat virus ASF

Menurut Ferdi, kegiatan sosialisasi ini sebagai wujud gerak cepat mengatasi kejadian matinya ratusan ternak babi di Kabupaten Mimika dalam pekan terakhir ini.

"Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kepala UPBU Soekarjo, serta dihadiri seluruh instansi juga stakeholder Bandara Mozes Kilangin Timika," ujarnya.

Dia menjelaskan langkah yang telah diambil karantina bersama instansi dan stakeholder terkait diharapkan dapat menekan potensi penyebab lebih lanjut virus ini.

Baca juga: Kabupaten Manokwari berhasil pulih dari wabah virus ASF

"Melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi ini kami mengajak bersama-sama kita memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk," katanya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya mengimbau para peternak agar memperhatikan kondisi kebersihan kandang babi, serta menghindari orang keluar masuk kandang agar tidak mudah menularkan penyakit kepada ternak yang masih sehat.

Baca juga: 500.000 ternak babi di NTT mati akibat virus ASF

"Aktivitas orang di kandang juga harus dibatasi agar tidak menyebarkan penyakit bagi ternak yang sehat. Ini juga penting untuk diperhatikan peternak," ujarnya.

Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024